Dua bupati diusulkan dapat Manggala Karya Kencana

id BKKBN

Dua bupati diusulkan dapat Manggala Karya Kencana

Kushindarwito, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulteng (Istimewa)

Harganas 2016 Tingkat Provinsi Sulteng akan dipusatkan di Poso, 31 Agustus 2016
Palu (antarasulteng.com) - Dua orang kepala daerah di Sulawesi Tengah yakni Bupati Donggala Kasman Lassa dan Bupati Buol Amiruddin Rauf serta Wakil Bupati Parigi Moutong Badrun Nggai diusulkan untuk mendapatkan lencana Manggala Karya Kencana sekaitan peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2016.

"Kedua bupati dan seorang wakil bupati itu dinilai memiliki dedikasi yang tinggi dalam pembangunan bidang kependudukan, keluarga berencana dan pembinaan keluarga di daerah masing-masing," kata Kushindarwito, Kepala Perwakilan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulteng di Palu, Jumat.

Menurut dia, hingga saat ini persetujuan dari pusat atas usulan tersebut belum turun, namun diharapkan akan terbit sebelum puncak peringatan Harganas tingkat Provinsi Sulteng yang akan dipusatkan di Kota Poso pada 31 Agustus 2016.

Di Sulawesi Tengah sudah ada beberapa kepala daerah seperti Gubernur Sulteng Longki Djanggola, Wagub Sudarto dan Bupati Parigi Moutong yang telah memperoleh lencana Manggala Karya Kencana tersebut karena memiliki kepedulian dan prestasi dalam program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga.

"Kami berharap pemberian penghargaan seperti ini akan semakin memotivasi para kepala daerah untuk meningkatkan pembangunan bidang kependudukan, keluarga berencana dan pembinaan keluarga untuk mewujudkan keluarga yang berkarakter dan sejahtera," ujarnya.

Kushindarwito menyebutkan bahwa tantangan pembangunan kependudukan dan keluarga berencana di Sulteng masih cukup berat karena pertumbuhan penduduk Sulteng masih cukup tinggi yakni mencapai sektiar 2,9 persen pertahun atau sekitar 50.000 bayi lahir setiap tahun, padahal angka nasional hanya sekitar dua persen.

Sulteng juga masih mencatat angka perempuan yang kawin pada usia terlalu muda (15-19 tahun) yang cukup tinggi yakni 68 orang per 1.000 perkawinan, sementara angka nasional adalah 48 orang per 1.000 pernikahan.

"Pertumbuhan penduduk dan angka usia kawin muda ini harus diturunkan karena akan sangat berpengaruh pada kualitas fisik, psikis dan mental serta kesejahteraan keluarga," ujarnya.

Untuk menekan angka pertumbuhan penduduk dan angka usia kawin muda tersebut, katanya, peran kepala daerah sangat penting karena BKKBN tidak memiliki kantor vertikal di kabupaten-kabupaten sehingga program kependudukan, KB dan keluarga sejahtera sangat bergantung kepada kepedulian dan kebijaksanaan kepala daerah.

Terkait peringatan Harganas, Kushendarwito menyebutkan bahwa puncak peringatan Harganas tingkat Provinsi Sulteng akan dipusatkan di Kabupaten Poso pada 31 Agustus 2016 dan menurut rencana dihadiri Kepala BKKBN Pusat Surya Chandra Surapaty.

Harganas yang akan digelar bekerja sama Tim Penggerak PKK Sulteng dan Pemkab Poso itu akan menggelar berbagai kegiatan seperti dialog interaktif, pelayanan KB dan pemeriksaan kesehatan mulut rahim, penyerahan lencana Manggala Karya Kencana, penghargaan untuk Kota Palu yang meraih juara III Nasional Bina Keluarga Balita, lomba Genre (generasi perencana) Ceria, dan atraksi lintas generasi.