Pemkot Palu dukung Haul pendiri Alkhairat lewat Festival Raudhah

id Festival Raudhah, Alkhairat, guru tua, haul, Pemkotpalu, Sulteng, Kota Palu, Islam, religi

Pemkot Palu dukung Haul pendiri Alkhairat lewat Festival Raudhah

Sekretaris Daerah Kota Palu, Irmayanti Petalolo. ANTARA/HO-Humas Pemkot Palu

Palu (ANTARA) -
Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah mendukung Haul pendiri Alkhairat Habib Idrus Bin Salim Aljufri atau sering disebut "Guru Tua" yang dilaksanakan setiap tahun, dan bentuk dukungan itu lewat kegiatan Festival Raudhah.


 


"Pemkot Palu ikut ambil bagian melalui penyelenggaraan Festival Raudhah sebagai rangkaian dari Haul yang berlangsung 3 Mei 2023," kata Sekretaris Daerah Kota Palu Irmayanti Petalolo di Palu, Jumat.


 


Ia mengemukakan, peringatan Haul Pendiri Alkhairat selalu diperingati seluruh Abnahulkhairat, yang mana Guru Tua merupakan seorang tokoh pendidik khususnya pendidikan Islam di Sulteng hingga menyebar ke berbagai penjuru negeri yang lebih dominan di bagian Indonesia Timur.


 


Oleh karena itu, Pemkot Palu telah menyusun jadwal kegiatan dengan melibatkan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. 


 


Dinas Perhubungan, bertugas melakukan pengaturan arus lalu lintas, kemudian Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) melakukan kegiatan pengamanan venue kegiatan, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) melakukan penertiban kebersihan serta Dinas Komunikasi dan Informatika bertugas menyebarluaskan informasi melalui kanal resmi pemerintah, serta Dinas Pariwisata sebagai penyelenggara festival.


 


"Pemkot Palu selalu mendukung giat ini. Festival Raudhah menampilkan berbagai karya seni dan budaya Islam, dan kami berharap penyelenggaraan festival ini mendapat dukungan dari semua pihak guna kelancaran pelaksanaan," ujarnya.


 


Menurut catatan Pengurus Besar (PB) Alkhairat, Haul Guru Tua pada tahun 2022 dihadiri 50 ribu umat Islam berasal dari wilayah Sulteng, Pulau Kalimantan hingga Papua.


 


Dakwah yang dibawa pendiri Alkhairat ini berhasil membangun 420 madrasah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia bagian timur, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, dan Papua di masa itu.


 


Seiring perkembangan pendidikan, kini Alkhairat memiliki lebih dari 1.700 madrasah.


 


"Teladan Guru Tua berjuang membangun pendidikan perlu ditiru dalam konteks membangun daerah," katanya.