Manado (ANTARA) -
Seluas 108 hektare sawah di Desa Ambela, Kecamatan Melonguane, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara tak bisa memproduksi beras setelah bendungan dan irigasi di Desa Tarun rusak sejak belasan tahun lalu.
"Dulu kami berharap dari 108 hektare areal sawah ini bisa memproduksi beras, tapi sayang bendungan dan irigasinya tak berfungsi" kata Bupati Talaud, Elly Lasut di Desa Ambela, Jumat.
Dulunya, kata Bupati, masyarakat kerap menyebut beras Ambela, beras Tarun, bahkan diharapkan bisa mencukupi kebutuhan masyarakat Talaud, tapi sekarang tidak lagi.
"Pemkab Talaud takut salah untuk mengambil alih pembangunan bendungan tersebut, karena kalau kami perbaiki, tidak sesuai dengan ketentuan karena ini milik pemerintah pusat," ujarnya.
Pemerintah daerah maupun masyarakat di Desa Ambela dan Desa Tarun berharap dapat diperbaiki dan mengaktifkan kembali bendungan Tarun serta jaringan irigasinya.
"Kami hanya menunggu dan mengusulkan agar bendungan ini bisa diperbaiki apakah melalui sumber dana hibah atau APBN lainnya. Itu harapan kami dan masyarakat," ujarnya.
Bupati Elly mengatakan, perbaikan bendungan dan jaringan irigasi Tarun juga sudah disampaikan Kementerian Pertanian melalui Inspektur Jenderal Jan S Maringka.
"Mudah-mudahan apa yang menjadi harapan masyarakat agar ada bantuan tadari pemerintah pusat," ujarnya.
Berita Terkait
80 jasad ditemukan di kuburan massal Kompleks Al-Shifa Gaza
Minggu, 12 Mei 2024 16:39 Wib
Israel kian terisolasi, sudah menyerupai negara paria
Minggu, 12 Mei 2024 9:42 Wib
MPR apresiasi Majelis Umum PBB dukung keanggotaan penuh Palestina
Minggu, 12 Mei 2024 8:00 Wib
Situasi Rafah ada di ujung tanduk
Sabtu, 11 Mei 2024 8:05 Wib
UNICEF : fasilitas vital kehabisan bahan bakar jika perlintasan ditutup
Jumat, 10 Mei 2024 10:28 Wib
Sejumlah negara Uni Eropa pertimbangkan akui negara Palestina pada Mei
Kamis, 9 Mei 2024 15:02 Wib