Kanwil Kemenkumham Sulteng beri penyuluhan pemuka agama cegah radikalisme

id Kemenkumham Sulteng ,Pencegahan radikalisme ,Sulteng ,Penyuluhan hukum

Kanwil Kemenkumham Sulteng beri penyuluhan pemuka agama cegah radikalisme

Kakanwil Kemenkumham Sulteng Hermansyah Siregar menyampaikan sambutan pada kegiatan penyuluhan hukum di Kanwil Kemenkumham Sulteng, Kota Palu, Rabu (18/10/2023). (ANTARA/HO-Humas Kemenkumham Sulteng)

Palu (ANTARA) - Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulawesi Tengah memberikan penyuluhan hukum kepada para pemuka agama dan tokoh masyarakat di daerah itu guna menangkal dan mencegah tumbuh dan berkembangnya paham radikal (radikalisme).
 
"Kegiatan ini penting dilakukan sebagai upaya untuk menyamakan persepsi antar seluruh elemen masyarakat dalam gerakan anti radikalisme," kata Kepala Kanwil (Kakanwil) Kemenkumham Sulteng Hermansyah Siregar di Kota Palu, Rabu.
 
Ia mengemukakan bahwa penyuluhan tersebut sebagai upaya pencegahan dilakukan sekaligus memastikan masyarakat memiliki pondasi yang kokoh dalam menangkal radikalisme, sebab paham yang menyimpang dari nilai-nilai Pancasila cukup mengkhawatirkan serta memiliki potensi merusak generasi bangsa.
 
Kakanwil mengemukakan bahwa melihat dari sisi historis, Sulawesi Tengah memiliki historis terkait gerakan yang dapat memecah belah persatuan.
 
Oleh karena itu, dia meminta agar seluruh komponen masyarakat dapat bersatu untuk menyuarakan gerakan anti radikalisme di wilayah itu.
 
"Pemahaman itu penting, kita sebagai sebagai warga negara harus mampu merajut persatuan dan kesatuan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diwariskan dari para pendahulu," katanya.
 
Giat tersebut dihadiri sekitar 30 peserta dari lima pemuka agama dan juga perwakilan tokoh masyarakat, serta turut melibatkan TNI/Polri.
 
Siregar juga menekankan kepada peserta penyuluhan agar terus menjadi agen yang menyuarakan akan pentingnya toleransi, saling menghargai satu sama lain dan anti radikalisme.
 
"Kita berkumpul bersama dalam semangat saling belajar, walaupun berasal dari suku, rasa, golongan bahkan agama yang berbeda-beda, namun memiliki tujuan yang sama, yakni persatuan dan kesatuan bangsa dalam ikatan Bhinneka Tunggal Ika yang kokoh,” kata dia.
 
Ia berharap seluruh komponen masyarakat dapat bersama - sama berperan aktif dalam menjaga persatuan dan kesatuan NKRI, khususnya di Sulawesi Tengah.
 
"Mari saling menguatkan tugas dan fungsi antar institusi, peran serta para pemuka agama dan tokoh masyarakat sekalian juga menjadi unsur yang paling penting untuk menyukseskan upaya kita," ujarnya.