BPBD: Personel gabungan distribusi 45.000 liter air bersih di Bangkep

id BPBD Sulteng ,Krisis air bersih,Distribusi air bersih,Banggai Kepulauan

BPBD: Personel gabungan distribusi 45.000 liter air bersih di Bangkep

Personel gabungan menyalurkan air bersih kepada warga di Desa Alul, Kecamatan Bulagi, Banggai Kepulauan, Minggu (5/11/2023). (ANTARA/HO-BPBD Sulteng)

Banggai Kepulauan, Sulawesi Te (ANTARA) - Personel gabungan penanganan bencana kekeringan telah mendistribusikan sebanyak 45.000 liter air bersih di dua desa terdampak di Kecamatan Bulagi, Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

"Sampai hari ini, personel gabungan telah mendistribusikan 45.000 liter air bersih kepada warga secara bertahap di Desa Alul dan Desa Sosom," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah Akris Fattah Yunus di Palu, Senin.
Akris mengatakan masyarakat Kabupaten Bangkep hingga kini masih krisis air bersih akibat kemarau panjang yang menyebabkan sumber mata air mengalami kekeringan.
Personel gabungan yang terlibat meliputi BPBD Sulteng, BPBD Bangkep, PMI, Damkar, PDAM, dan TNI-Polri.
Ia menjelaskan pendistribusian air bersih dilakukan dengan menggunakan satu mobil tangki BPBD Sulteng, satu mobil tangki PDAM, satu obil tangki PMI. dan satu mobil tangki Damkar kabupaten setempat.
"Penyaluran bantuan air bersih dilakukan mulai Sabtu (4/11) hingga hari ini, menyasar warga terdampak kekeringan dengan mengerahkan sejumlah armada truk tangki berkapasitas masing-masing 5.000 liter," katanya.
Ia merinci sebanyak 35.000 liter disalurkan kepada 236 Kepala Keluarga (KK) terdampak kekeringan di Desa Alul serta 10.000 liter didistribusikan kepada 214 KK di Desa Sosom dan masih akan terus berlanjut.
Menurut dia, pendistribusian air bersih mengalami kendala karena akses jalan ke Desa Alul dari sumber mata air yang berjarak 23 kilometer tersebut rusak, mengakibatkan proses pengambilan dan pendistribusian air memakan waktu yang lama.
"Dua unit mobil tangki air mengalami kendala dan tidak dapat melakukan pendistribusian di Desa Alul," katanya.
Selain Desa Alul dan Desa Sosom di Kecamatan Bulagi, kata dia, Desa Kamba, Desa Tolo, Desa Lalanday, Desa Montomisan dan Desa Tolon, juga mengalami krisis air bersih.
Selain itu juga Desa Momotan, Desa Unu, Desa Mangais, Desa Palabatu Satu, dan Desa Pipilogot Paipaisu di Kecamatan Bulagi Selatan dan Desa Ombuli, Desa Minanga, Desa Koyobunga dan Desa Luk Panenteng di Kecamatan Luk Panenteng.
Akris mengemukakan berdasarkan hasil asesmen sementara sekitar 2.140 KK terdampak kekeringan di tiga kecamatan di daerah itu.
"Hingga saat ini personel gabungan di lapangan masih terus mengoptimalkan pendistribusian bersih ke warga terdampak secara bergiliran," katanya.