Banggai Kepulauan, Sulteng (ANTARA) - Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir meminta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bangkep untuk mewaspadai lonjakan harga pangan bahan pokok pada momentum Natal dan tahun baru.
"Momentum hari raya keagamaan sangat berperangaruh terhadap lonjakan harga bahan pokok, ini perlu diintervensi agar kenaikan harga masih dalam taraf wajar atau masih dapat dijangkau oleh masyarakat," kata Ihsan Basir, di Bangkep, Rabu.
Bupati mengatakan faktor utama yang perlu diperhatikan dalam menekan lonjakan harga bahan pokok termasuk pengendalian inflasi adalah ketersediaan stok/ bahan pokok dan stabilitas harga.
Di samping itu, perlu diupayakan kelancaran distribusi dan menjaga ekspektasi dari masyarakat. Sebab, menjelang hari raya keagamaan,masuk sekolah, adanya kenaikan dari kelompok administered price dan kenaikan harga BBM sangat berpengaruh terhadap naiknya harga kebutuhan pokok.
"Selain itu sudah merupakan siklus tahunan bahwa setiap menjelang perayaan hari besar keagamaan, kebutuhan masyarakat akan meningkat dan harga pun akan terus meningkat," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Bupati, keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif, harus diperhatikan dan menjadi fokus TPID.
Berdasarkan data Dinas Perdagangan Kabupaten Bangkep bahwa harga gula pasir Rp17.667 per kilogram, harga minyak goreng Rp20.000 sampai dengan Rp22.667 per liter.
Berikutnya harga tepung terigu Rp17.000 per kilogram, daging sapi Rp14.000 per kilogram, daging ayam Rp40.975 per kilogram, telur Rp29.867 sampai dengan Rp80.000 per kilogram, cabai Rp63.333 sampai dengan Rp91.667 per kilogram.
Bawang merah Rp36.667 per kilogram per kilogram, bawang putih Rp50.000 per kilogram, ikan teri asin Rp150 ribu per kilogram, kacang Rp31.899 per kilogram sampai Rp37.983 per kilogram.
Bupati: TPID waspadai lonjakan harga bahan pokok pada momentum Nataru
Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir (ANTARA/HO-Dinas Kominfo Bangkep)
