Perpanjangan kontrak STY akan diputuskan setelah Piala Asia U-23 2024

id Erick Thohir,Kontrak Shin Tae-yong,Piala Asia 2023 Qatar

Perpanjangan kontrak STY akan diputuskan setelah Piala Asia U-23 2024

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong menyiapkan bola saat latihan di Lapangan Al Egla 2, Lusail, Qatar, Selasa (23/1/2024). ANTARAFOTO/Yusran Uccang/Spt (ANTARA FOTO/Yusran Uccang)

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia Erick Thohir mengatakan perpanjangan kontrak pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong (STY) akan ditentukan setelah selesainya pergelaran Piala Asia U-23 2024 Qatar yang akan dimulai pada 15 April sampai 3 Mei mendatang.

Hal ini dikatakan Erick karena kesepakatan perpanjangan kontrak dengan STY disepakati setelah sang pelatih berhasil membawa dua level timnas yang berlaga di Piala Asia tahun ini masuk ke babak gugur.

Di Piala Asia level senior sendiri, STY telah berhasil mewujudkan satu kesepakatan itu dimana ia membawa Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan lolos ke babak 16 besar untuk pertama kalinya sepanjang sejarah dari lima edisi yang telah diikuti.

“Ada dua waktu itu, satu target daripada tim nasional senior lolos 16 besar, lalu juga untuk U-23 sama. Jadi masih ada PR tambahan gitu dan sama-sama kita jaga profesionalisme,” kata Erick ketika ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat.

Di babak 16 Piala Asia 2023 nanti, Indonesia akan bertemu Australia pada Minggu (28/1) pukul 18.30 WIB di Stadion Jassim bin Hamad, Doha, Qatar.

Mengomentari jalannya laga Indonesia melawan Australia nanti, Erick memprediksi tim Garuda dapat mengimbangi permainan Socceroos. Hal ini dikarenakan Indonesia mempunyai pemain-pemain berkualitas yang merumput di kompetisi Eropa seperti Elkan Baggot, Justin Hubner, Rafael Struick, hingga Ivar Jenner.

Selain itu, menurutnya level permainan Australia juga masih di bawah Jepang yang menjadi tim terkuat di Asia saat ini dengan ranking 17 dunianya.

“Ya saya rasa Australia bukan tim yang, kembali tidak diperhitungkan rankingnya juga jauh tapi permainannya berbeda dengan Jepang, dengan Korea Selatan dan kita juga banyak sekarang pemain yang sudah berlaga di Liga Inggris ataupun di Liga Belanda mungkin secara pertandingan lebih bisa saling mengimbangi gitu,” kata Menteri Badan Usaha Milik Negara tersebut.

“Kalau Jepang kemarin kita lihat sistem permainan luar biasa disiplin segala di segala lini, kita cobalah dan ini kan,” tambahnya.

Berkaca dari dua pertemuan sebelumnya dengan Australia dimana Indonesia menahan imbang 0-0 pada 2009 dan hanya kalah 0-1 pada 2010 dan melihat level Merah Putih yang permainannya terus meningkat, Erick yakin pada laga nanti Indonesia dapat memetik hasil lebih baik dari dua pertemuan sebelumnya.

Ia pun menghimbau seluruh pemain yang tampil pada laga 16 besar melawan Australia nanti untuk all out mengerahkan kemampuan terbaik, karena bukan tidak mungkin Indonesia keluar sebagai pemenang untuk melaju ke 8 besar.

“Dan kita kalau melihat sejarah kita di tahun 2009-2010 kita sama Australia pernah draw, pernah ya seperti itu kalah 1-0 ya ini kan tahun 2023 masa nggak maju-maju gitu,” imbuhnya.

“Kembali saya bilang sama tim jangan berpuas diri sudah 16 besar terus udah ya enggak lah. Kembali kita harus kasih yang terbaik siapa tahu ya ada kejutan-kejutan dari Indonesia,” tutupnya.