BPBD Sulteng Kembali Ingatkan Waspadai Cuaca Ekstrem

id Bartholomeus

BPBD Sulteng Kembali Ingatkan Waspadai Cuaca Ekstrem

SOSOK Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulteng. DR.IR.Bartholomeus Tandigala (Foto Anas Masa)

Palu,  (antarasulteng.com) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah kembali mengingatkan warga bahwa cuaca ekstrem masih membayangi sejumlah wilayah di provinsi itu sehingga perlu diwaspadai.

"Hujan deras disertai angin kencang dan petir masih akan melanda sejumlah daerah di Sulteng ke depan," kata Kepala BPBD Sulteng, Bartholomeus Tandigala di Palu, Selasa.

Karena itu, warga yang bermukim di daerah-daerah rawan bencana alam banjir dan longsor di Sulteng hendaknya meningkatkan kewaspadaan karena sewaktu-waktu bencana bisa saja terjadi disaat musim hujan sepekrti sekarang ini.

Berdasarkan laporan yang diterima BPBD dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat melaporkan sejumlah wilayah di Sulteng sangat berpeluang besar dilanda cuaca ektrem.

Hujan deras yang disertai angin kencang beberapa hari terakhir ini dan ke depan masih melanda sejumlah daerah di Sulteng seperti Kabupaten Poso, Parigi Moutong, Donggala, Sigi dan termasuk Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng.

Guyuran hujan terjadi pada siang dan malam hari sehingga perlu mendapat perhatian masyarakat.

BPBD di tingkat provinsi dan kabupaten/kota di Sulteng tetap siaga dan begitu terjadi bencana alam di daerah, langsung menurunkan tim reaksi cepat bersama dengan sejumlah peralatan dan kebutuhan lainya yang diperlukan masyarakat.

Selain itu, BPBD Sulteng juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait mengantisipasi dan mencegah bencana alam banjir dan tanah longsor dengan berbagai cara dilakukan seperti tidak lagi membuka hutan untuk kebutuhan areal kebun atau membabat hutan.

Karena hal itu dapat menimbulkan bencana alam banjir dan tanah longsor.

Apalagi di daerah aliran sungai sangat rawan, jiwa hutannya sudah gundul karena pembukaan lahan kebun. "Jangan lagi membuka lahan baru, sebaliknya jagalah hutan agar tetap terpelihara dengan baik sehingga banjir dan tanah longsor tidak terjadi," imbau Bartholomeus. (skd)