Dinkes Turunkan Tim Audit Meninggalnya Ibu Hamil

id hamil

Dinkes Turunkan Tim Audit Meninggalnya Ibu Hamil

Kami menuruti permintaan masyarakat dan keluarga. Saat ini tiga bidan yang menangani telah kami tarik ke kantor atau dinas untuk dilakukan pembinaan
Palu,  (antarasulteng.com) - Dinas Kesehatan Kota Palu, Sulawesi Tengah menurunkan tim Audit Masternal Perinatal (AMP) untuk memastikan ada atau tidaknya kelalaian bidan dalam pelayanan di Puskesmas Tawaeli yang berujung meninggalnya ibu hamil.

"Peristiwa yang terjadi yakni adanya penyegelan Puskesmas Tawaeli pada Jumat pagi. Hal ini terkait dengan adanya anggapan yang menyebut adanya `kelalaian` dalam pelayanan pasien di Puskesmas Tawaeli, yang kemudian berujung pada meninggalnya ibu hamil," ungkap Kepala Dinkes Palu Royke Abraham saat menjawab pertanyaan Antara di Palu, Jumat siang.

Royke Abraham mengatakan pihaknya akan menggelar audit dengan menurunkan tim AMP dalam waktu 10 terhitung sejak Jumat 28/7.

Ia menyebut audit dilakukan untuk memastikan ada atau tidaknya kesalahan prosedur, pelanggaran disiplin dan etik dalam pemberian pelayanan oleh pihak puskesmas kepada pasien.

Dia menegaskan pihaknya akan memberikan sanksi kepada tiga bidan, bila hasil kerja tim AMP menyatakan adanya `kelalaian` prosedur pelayanan terhadap pasien.

Dia mengaku telah mendengar seluruh aspirasi dan masukan dari masyarakat khususnya keluarga pasien meninggal dunia serta pihak puskesmas.

"Menurut masyarakat atau keluarga ada tiga bidan yang menangani pasien yang masuk ke puskesmas tersebut, namun menurut keluarga korban pihak puskesmas lambat merujuk pasien ke rumah sakit," ujarnya.

Warga atau keluarga, kata dia, meminta kepada Pemkot Palu khususnya Dinkes Palu untuk menarik tiga bidan tersebut dari Puskesmas Tawaeli.

"Kami menuruti permintaan masyarakat dan keluarga. Saat ini tiga bidan yang menangani telah kami tarik ke kantor atau dinas untuk dilakukan pembinaan," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa Dinkes Palu turut berduka cita atas meninggalnya pasien tersebut. Pihaknya juga memberikan santunan kepada keluarga, untuk mengurangi beban moril.

"Hal ini saya telah melaporkan peristiwa tersebut kepada Wali Kota Palu Hidayat, dan Wali Kota menegaskan ke saya untuk selesaikan dengan baik, termasuk secara adat. Prinsipnya Pemkot Palu atau kami siap menerima segela konsekuensi. Wali Kota akan menghadiri secara langsung tahlilan malam ketiga almarhum pada Sabtu (29/7) malam," terangnya. (skd)