Palu (ANTARA) - Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) memberikan pelatihan branding produk dan high pressure laminate (HPL) kepada 80 pelaku UMKM di Kabupaten Toli-Toli.
Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulteng Imran dalam keterangannya di Palu, Minggu, menyampaikan bahwa penguatan merek (branding) adalah kebutuhan mendesak bagi pelaku UMK agar mampu bertahan dan berkembang.
"Melalui pelatihan branding produk, kita berharap para pelaku UMK dapat lebih memahami bagaimana membangun identitas produk yang kuat, menarik, dan mampu dikenali oleh pasar," katanya.
Ia mengatakan pelatihan ini juga sebagai upaya nyata untuk mendorong peningkatan kualitas dan daya saing produk-produk lokal di tengah kompetisi pasar yang semakin kompetitif.
Branding, kata dia, bukan sekadar logo, tetapi juga menyangkut cerita, nilai, dan pengalaman yang ingin disampaikan kepada konsumen.
Ia mengatakan brand atau merek yang kuat akan membuat produk memiliki nilai lebih, dipercaya konsumen dan memiliki tempat di hati masyarakat.
Sementara itu, lanjutnya, pelatihan HPL bertujuan untuk menambah keterampilan teknis, khususnya dalam industri mebel, interior dan kerajinan.
"Bahan HPL banyak digunakan karena kekuatan dan tampilannya yang menarik, sehingga dengan menguasai teknik penggunaan HPL, tidak hanya menambah nilai estetika produk, tetapi juga meningkatkan nilai jual dan membuka peluang pasar yang lebih luas," ujarnya.
Ia mengatakan pelatihan ini merupakan bentuk pemberdayaan UMK di Toli-Toli untuk menghadapi tantangan pasar melalui peningkatan kompetensi dalam strategi branding dan penguasaan keterampilan teknis seperti penggunaan HPL yang banyak digunakan di sektor mebel dan interior.
Untuk itu, ia melanjutkan sebanyak 40 peserta dari berbagai bidang usaha mengikuti pelatihan branding produk, sementara 40 peserta juga mengikuti pelatihan HPL yang menyasar pengusaha UMK di sektor furniture atau interior.
Ia mengatakan kegiatan ini diharapkan menjadi tonggak awal bagi UKM Toli-Toli untuk naik kelas dan menjadi lebih kreatif, mandiri, serta berdaya saing tinggi dalam menghadapi tantangan ekonomi yang terus berkembang.