"Diplomasi kopi" untuk tingkatkan soliditas TNI dan Kepolisian Indonesia

id tito, hadi

"Diplomasi kopi" untuk tingkatkan soliditas TNI dan Kepolisian Indonesia

Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (tengah), berjabat tangan bersama Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnavian (kanan), usai upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12/2017). Tjahjanto resmi menjabat sebagai panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmant

Jakarta (antaranews.com) - Bagaimana cara mengeratkan hubungan dua instansi penting negara? Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, punya caranya, yaitu menjalankan "diplomasi kopi" dalam bentuk ngopi bareng antara dia dengan Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnavian.

"Mari kita ngopi bareng. Ada tiga pilihan, mau di darat, laut atau di udara. Kita akan siapkan alutsistanya," kata Tjahjanto, dalam sambutannya saat menerima kunjungan Karnavian di Markas Besar TNI, di Cilangkap, Jakarta Timur, Senin sore.

Karnavian tidak hadir saat upacara serah terima jabatan antara Tjahjanto dan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo. Kehadiran Karnavian saat itu diwakili Wakil Kepala Kepolisian Indonesia, Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin. Karnavian hari itu menghadiri pertemuan para kepala kepolisian negara-negara ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia.

Menurut dia, kebersamaan antara TNI dan Kepolisian Indonesia harus tetap dijaga, namun tidak hanya tatanan di tingkat pimpinan, melainkan juga di satuan bawah. Justru di satuan-satuan bawah inilah potensi gesekan antar personel kedua instansi terjadi. 

Menurut dia, ngopi bareng yang akan dilakukan merupakan kegiatan positif agar seluruh prajurit bisa melihat bahwa TNI dan Kepolisian Indonesia itu solid.

"Akan kami inplementasikan dalam kegiatan-kegiatan di wilayah, mendukung kepolisian, contoh Operasi Tinombala, di Papua, semua akan kita laksanakan dengan koordinasi yang baik sehingga semuanya bisa berjalan dan terukur dengan baik.

"Saya juga minta izin kepada Kapolri, kalau ada kunjungan ke daerah saya akan mampir ke polres-polres untuk melaksanakan ibadah sholat atau sekadar istirahat. Ini salah satu upaya untuk mempererat hubungan TNI/Polri, sehingga ke depan kegiatan di lapangan akan lebih mudah. Kuncinya adalah koordinasi dan komunikasi," katanya.

Dia pun mengucapkan terima kasih kepada Karnavian yang berkunjung ke Markas Besar TNI dan mengucapkan selamat atas jabatannya sebagai panglima TNI.

"Hal seperti ini kita idamkan. Pertemuan seperti ini harus dilakukan setiap ada kesempatan, saya ada dan kapolri ada kesempatan. Pertemuan ini tidak hanya seremonial saja, tapi perlu diturunkan hubungan baik ini dengan satuan bawah," kata Tjahjanto.

Di tempat yang sama, Karnavian, mengucapkan selamat kepada Tjahjanto yang telah mengemban amanat baru sebagai panglima TNI. Bersama Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, mereka berdua --Karnavian dan Ryacudu-- menjadi saksi dan membubuhkan tanda tangan di buku berita acara pelantikan Tjahjanto menjadi panglima baru TNI.

Bagi Kepolisian Indonesia, kata dia, TNI adalah mitra paling penting karena TNI institusi terbesar di seluruh Indonesia. Soliditas TNI dan Kepolisian Indonesia sangat penting karena dua pilar ini bagian utama yang menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

"Kami datang memberikan komitmen untuk senantiasa bersinergi dan makin dekat dengan TNI. Kemudian kami sepakat dengan Panglima TNI kegiatan ini sekaligus mengirimkan pesan kepada seluruh jajaran, termasuk jajaran kepolisian," kata dia. 

"Nanti ada kegiatan lanjutan dalam bentuk konferensi video, kita kumpulkan seluruh kepala kesatuan kewilayahan, komandan wilayah sehingga mereka paham apa yang dikehendaki panglima TNI dan pimpinan polri sehingga bisa paralel," ucapnya. (skd)