Palu, (Antaranews Suteng) - Tim Terpadu Pengendali Inflasi Daerah (TPID) kabupaten/kota di Sulawesi Tengah selama 2017 berhasil mengendalikan harga berbagai kebutuhan pangan dan lainnya di pasaran sehingga tetap stabil.
"Selama kurun setahun terakhir (2017) hampir tidak pernah terjadi gejolak harga pangan dan kebutuhan lainnya di tingkat pengecer cukup stabil," kata Kepala Perum Bulog Sulteng, Khozin di Palu, Rabu.
Perum Bulog, termasuk salah satu anggota TPID di Tingkat Provinsi Sulteng selalu berupaya menjaga stabilisasi harga pangan di tingkat pengecer dengan menyediakan stok secara memadai.
Keberhasilan TPID baik provinsi sampai kabupaten/kota di Sulteng menjaga kestabilan harga dan stok pangan di daerah ini, tentu tidak terlepas dari hasil kerja sama semua pihak terkait.
Termasuk kontribusi distributor yang tetap secara kontinyu mendatangkan pasokan sembako dalam jumlah memadai, terutama ketika menghadapi hari-hari raya seperti Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan Tahun Baru.
Para distributor juga ikut berpartisipasi setiap kali pemerintah menggelar pasar murah pada setiap menjelang hari besar keagamaan di seluruh wilayah Sulteng.
Bulog Sulteng, kata dia, selama Desember 2017 juga melaksanakan operasi pasar, khususnya satu komoditi pangan yakni beras guna menjaga dan mengamankan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah pusat.
"Alhamdulillah selama ini harga beras di pasaran tetap dibawa HET yang ditetapkan pemerintah," kata dia.
Harga beras eceran di pasar-pasar tradisional seperti di Palu, untuk jenis medium terendah Rp9.000/kg. HET beras medium ditetapkan pemerintah pusat Rp9.450/kg.
Sementara beras premium terendah di pasaran Rp11.000/kg. HET beras premium mencapai Rp12.800/kg.
TPID: pemerintah berhasil kendalikan harga pangan
High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulawesi Tengah di Palu (www.antarasulteng.com/Fauzi)
