Stok ayam potong di Palu berkurang, harga bertahan tinggi

Palu (Antaranews Sulteng) - Stok ayam potong di pasaran Kota Palu, Sulawesi Tengah, kini semakin berkurang, sementara permintaan masyarakat untuk konsumsi rumah tangga dan kebutuhan rumah makan terus meningkat.
  
Ny Sri, salah seorang pedagang ayam di Pasar Induk Tradisional (PIT) Masomba Palu, Senin mengaku tidak bisa memenuhi semua kebutuhan konsumen karena stok ayam potong (ayam ras dan boiller) sangat terbatas.

"Kami saban hari keliling Palu dan sekitarnya,tetapi sulit mendapatkan stok ayam potong dalam jumlah besar," kata dia.

Sementara beberapa pedagang, kata Ny Sri harus mendatangkan dari luar seperti Sulsel dan Sulbar,meski resiko untuk merugi sangat besar.

Masalahnya, ayam-ayam tersebut dibawah dengan kendaraan mobil menempuh perjalanan cukup jauh. "Tetapi itu terpaksa dilakukan karena stok ayam potong di Kota Palu dan sekitarnya semakin berkurang," katanya.

Hal senada juga disampaikan Jufri, seorang pedagang ayam di kawasan PIT Manonda Palu. Jufri juga membenarkan stok ayam potong saat ini kurang sekali.

Biasanya dalam sehari menjual sampai 200 ekor,kini dalam beberapa hari terakhir hanya sekitar 100 ekor saja. Padahal,pembeli cukup banyak, tetapi stok ayam yang kurang.

Akibat stok kurang, harga daging ayam di pasaranpun hingga kini belum juga turun setelah menjelang hari raya Idul Fitri 2018 mengalami kenaikan cukup tajam disebabkan permintaan masyarakat meningkat sampai tiga kali lipat.

Harga ayam potong (ayas ras) saat ini dijual pedagang Rp85 ribu/ekor yang biasanya hanya Rp35 ribu/ekor. Daging ayam boiller berkisar Rp28 ribu/kg dari normalnya Rp22 ribu/ekor.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulteng, Zainuddin Hak juga mengaku harga ayam potong di pasaran cukup tinggi  Mungkin harga sekarang ini merupakan tertinggi selama ini.

Tingginya harga ayam potong dikarenakan stok kurang dan permintaan pasar meningkat.