Poso, (Antaranews Sulteng) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Poso, dr Taufan Karwur mengatakan program imunisasi vaksin Measles Rubella (MR) atau Campak Rubella di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, hingga awal September 2018 mencapai angka 54 persen.
"Tim Rubella dari Dinkes dan Puskesmas terus melakukan suntikan Rubella, yang akan selesai pada akhir September 2018," kata Taufan.
Taufan menjelaskan yang menjadi hambatan program ini sebelumnya, yakni orang tua anak menolak untuk melakukan vaksinisasi. Namun setelah ada fatwa majelis ulama indonesia (MUI) mulai ada kemajuan.
"Kalau anak masih mengalami sakit, jangan disuntik Rubella, karena efek samping seperti muntah dan mual," jelasnya.
Vaksin Rubella atau campak jerman adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Rubella. Gejala yang paling utama adalah demam ringan dan bintik-bintik merah di kulit. Vaksin MR diberikan pada semua anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun. Untuk penyuntikan vaksin dilakukan pada bagian otot lengan atas atau paha anak.
Taufan menegaskan, bagi anak yang sebelumnya sudah melakukan vaksinasi campak, vaksinasi MR ini tetap perlu diberikan. Fungsinya agar anak juga mendapatkan kekebalan terhadap Rubella. Selain untuk anak, vaksin ini juga direkomendasikan pada wanita yang ingin merencanakan kehamilan.
"Wanita hamil juga perlu, karena jangan nanti bayinya sampai terkena penyakit Rubella," jelas Taufan.
Baca juga: Imunisasi MR di Parigi Moutong baru 39,6 persen
Sebelumnya Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengajak seluruh orangtua dan keluarga di daerah ini agar segera membawa anaknya yang berumur 9 bulan hingga 15 tahun untuk diimunisasi.
“Seluruh anak di Sulteng harus dibawa ke pos pelayanan imunisasi terdekat,” katanya saat memberikan sambutan pada pencanangan imunisasi MR, kampanye Germas dan forum anak daerah, di halaman Pogombo kantor Gubernur Sulteng, Rabu (1/8).
Menurut Gubernur Longki, salah satu upaya efektif mencegah penyakit adalah memberikan imunisasi dasar pada masa bayi dan imunisasi tambahan pada masa anak-anak dan dewasa. Sehingga, melalui program imunisasi, masyarakat Sulteng mendapat perlindungan terhadap 9 penyakit diantaranya, Tuberkolosis, Campak, Difteri, Batuk Rejang, Tetanus, Polio, Hepatitis B, Hemofilus Influenza dan trakhir Measles Rubella.
Meski kedepannya penyakit yang diimunisasi semakin bertambah, namun suntikan yang diberikan kepada anak-anak semakin berkurang berkat adanya vaksin kombinasi.
“Dimasa lalu kita telah berhasil mewujudkan Indonesia bebas dari tiga penyakit, yaitu penyakit cacar, polio, dan tetanus. Dimasa akan datang kita harus mampu membebaskan masyarakat dari berbagai penyakit lainnya, agar tidak tertinggal dari bangsa-bangsa lain,” jelasnya.
Demi mensukseskan kampanye MR ini, imunisasi harus rutin dilakukan dengan cakupan diatas 95 persen. Sehingga, kesadaran masyarakat terhadap penyakit cacat akibat campak dan rubella akan meningkat.
Berita Terkait
Pfizer dan IAKMI ingatkan pentingnya vaksinasi pneumonia semua usia
Senin, 18 November 2024 14:11 Wib
Menkes sebut Indonesia lakukan tiga uji vaksin TBC
Kamis, 26 September 2024 10:35 Wib
Realisasi PIN polio di Kabupaten Buol Sulteng capai 90 persen
Rabu, 25 September 2024 13:05 Wib
Spanyol sumbangkan 20 persen stok vaksin mpox untuk Afrika
Rabu, 28 Agustus 2024 9:31 Wib
Vaksin polio didistribusikan ke Ramallah sebelum menuju Gaza
Senin, 26 Agustus 2024 8:48 Wib
India sedang kembangkan vaksin Mpox
Kamis, 22 Agustus 2024 9:34 Wib
Dinkes Sulteng: Sebanyak 291.542 anak telah terima vaksin pada PIN Polio
Senin, 29 Juli 2024 13:12 Wib
Pencanangan PIN Polio di Palu
Rabu, 24 Juli 2024 22:34 Wib