Mahasiswa IAIN antusias ikuti diskusi perkembangan Islam

id IAin,Aicis

Mahasiswa IAIN antusias ikuti diskusi perkembangan Islam

Mahasiswa IAIN Palu antusias mengikuti diskusi perkembangan Islam ada on stage discussin satu AICIS ke 18, di Auditorium IAIN Palu, Senin (Antaranews Sulteng/Muhammad Hajiji)

Palu,  (Antaranews Sulteng) - Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, antusias mengikuti diskusi awal (on stage discussion 1) konferensi internasional bertajuk "Annual International Conference on Islamic Studies" (AICIS) ke 18 di Auditorium IAIN Palu, Senin (17/9) malam.

Peserta atau kalangan akademisi perguruan tinggi keagamaan Islam negeri turut serta hadir mengikuti on stage discussion yang dipandu oleh Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Arskal Salim.

Diskusi itu menghadirkan narasumber Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Kamaruddin Amin, Amelia Fauzia dari Asia Research Institute National University of Singapure, Prof Machasin dari Guru Besar UIN Jogja, Staf Ahli Menteri Agama Prof Oman Faturrahman, Akademisi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof Dr H M Amin Abdullah.

Para narasumber tersebut berbicara tentang pengembangan terbaru dari "Studies Islam: The Current Development of Islamic Studies.

Sementara Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Dr Azyumardi Azra yang sebelumnta di jadwalkan akan hadir, tidak hadir pada on stage discussion tersebut.
 
Diskusi perkembangan Islam ada on stage discussin satu AICIS ke 18, di Auditorium IAIN Palu, Senin (Antaranews Sulteng/Muhammad Hajiji)


Sementara pembicara utama AICIs ke-18 yaitu Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Prof Dr Dominik M Muller, dari Max Planck Institute untuk antropologi sosial, Jerman. Mereka akan berbicara di auditorium IAIN Palu pada tanggal 18 September 2018.

Menag Lukman Hakim Saifuddin berharap AICIS mempublikasikan pandangan dan pemahaman keagamaan Islam di Asia Tenggara dengan beragam perspektif.

Karena itu Lukman Hakim menginginkan agar pemateri tidak hanya datang dari kalangan akademisi saja, akan tetapi dapat berasal dari budayawan, seniman atau bahkan dari pengusaha.

Kemudian, AICIS juga harus mampu mendorong lahirnya paradigma atau epistemologi alternatif dalam kajian Islam.

Yaitu dalam kajian Islam jangan hanya dikenal berpikir ilmiah, deduktif dan induktif saja, akan tetapi ada pilihan lain. Karena pengamalan dan pengalaman dalm islam tidak linear. Islam bisa difahami multi-perspektif dan multi-disiplin.