Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis sore ditutup menguat seiring kembalinya optimisme pelaku pasar terhadap pemerintah sehingga arus modal asing kembali masuk ke Tanah Air.
Rupiah ditutup menguat 23 poin atau 0,16 persen menjadi Rp14.150 per dolar AS dibanding posisi sebelumnya Rp14.173 per dolar AS.
Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis, mengatakan, pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah dan Bank Indonesia menjadikan pelaku pasar kembali optimis bahwa isu dana repatriasi bakal keluar negeri menjadi isu hoaks belaka.
"Dengan keyakinan pemerintah yang optimis mengakibatkan arus modal asing kembali masuk ke pasar dalam negeri sehingga strategi bauran yang dilakukan Pemerintah dan BI membuahkan hasil yang memuaskan yaitu mata uang garuda berada di zona positif," ujar Ibrahim.
Pemerintah dan Bank Indonesia merasa optimistis dana repatriasi sebesar Rp147 triliun tidak akan lari keluar negeri, namun pemerintah tetap mengawasi dan berjaga-jaga apabila aliran dana tersebut keluar negeri.
Di samping itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah melakukan pembicaraan dengan pemilik dana dan optimistis dana tersebut masih akan diinvestasikan di dalam negeri. Dana repatriasi disebut sebagian besar sudah diinvestasikan di berbagai instrumen investasi baik di valas maupun obligasi atau saham-saham hipotek.
Dari eksternal, pelaku pasar tampak tengah mencerna semua berbagai laporan tentang kemungkinan akan terjadi kesepakatan dalam pertemuan antara pejabat AS dan China.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah Rp14.179 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.142 per dolar AS hingga Rp14.180 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.157 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.182 per dolar AS.
