Mensos Pantau Penyaluran BLSM Di Makassar

id BLSM, salim, mensos, seggaf

Mensos Pantau Penyaluran BLSM Di Makassar

Umiatun (58) memperlihatkan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) dan uang Bantuan BLSM sebesar Rp300 ribu untuk jangka dua bulan (FOTO/R. Rekotomo)

Makassar, (Antarasulteng.com) - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri memantau langsung penyaluran dana bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) yang merupakan kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Kantor Pos Cabang Makassar.

"Dana BLSM ini disalurkan kepada masyarakat miskin sebagai bentuk kompensasi atas naiknya BBM dan penyalurannya tidak secara serentak di seluruh Indonesia," ujarnya di Makassar, Senin.

Ia mengatakan, jumlah penerima dana kompensasi BLSM secara keseluruhan sekitar 15,5 juta sedangkan untuk penerima di Sulawesi Selatan sekitar 484 ribu orang.

Dari 484 ribu orang penerima itu, 44 ribu orang lebih diantaranya adalah warga miskin di Makassar dengan dana yang disiapkan sebesar Rp148 miliar setiap sekali penyaluran.

"Penyaluran dana BLSM di Makassar secara keseluruhan berlangsung tertib dan kami imbau kepada penerima BLSM tidak usah khawatir karena penyalurannya akan sesuai dengan sasaran," katanya.

Pada kesempatan itu, Mensos berdialog dengan sejumlah warga penerima BLSM yang di loket Kantor Pos Makassar, sambil mengingatkan kepada para warga untuk menyimpan baik-baik Kartu Perlindungan Sosial (KPS) yang sudah disalurkan ke masyarakat lewat Kantor Pos setempat.

Menurut dia, selain BLSM, sebagai bentuk kompensasi terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi, pemerintah juga menyiapkan program lainnya seperti Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan bea siswa pendidikan dan perbaikan sarana infrastruktur pedesaan yang diharapkan bisa menyerap banyak tenaga kerja di desa.

Usai melakukan pemantauan, Mensos memberikan keterangan pers yang mengatakan, dana BLSM yang disalurkan itu terhitung selama 3 bulan yakni Juni hingga Agustus, dimana setiap penerima BLSM tak bisa diwakili atau harus sesuai dengan nama yang tertera pada kartu Perlindungan Sosial.

Salim yakin dalam penyaluran BLSM kali ini tidak akan mengalami banyak masalah karena sudah menggunakan data resmi dari BPS tahun 2011 lalu, sehingga yang berhak menerima bantuan adalah yang betul-betul berhak dan membutuhkan bantuan.  

Diharapkan, dengan adanya BLSM itu, beban ekonomi yang ditanggung masyarakat miskin itu relatif bisa membaik, seiring dengan kenaikan harga BBM bersubsidi yang dampaknya diperkirakan bisa memunculkan angka kemiskinan baru hingga 15 juta jiwa.