New York (antarasulteng.com) - Harga minyak terus menurun pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena kekhawatiran tentang kelebihan pasokan global terus membebani pasar.
Produksi minyak Libya naik lebih dari 50.000 barel per hari menjadi 885.000 barel per hari setelah perusahaan minyak negara itu menyelesaikan perselisihan dengan Wintershall, Jerman, menurut Reuters.
Sementara itu, pasokan minyak Nigeria juga meningkat. "Loading programs" menunjukkan bahwa ekspor minyak mentah acuan Nigeria, Bonny Light, ditetapkan untuk mencapai 226.000 barel per hari pada Agustus, meningkat dari 164.000 barel per hari pada Juli.
Para analis mengatakan bahwa kenaikan produksi minyak mentah telah mengambil alih sebuah inisiatif yang dipimpin oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk mendukung pasar dengan memotong produksi mereka.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli turun 0,97 dolar AS menjadi menetap di 43,23 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus, turun 0,89 dolar AS menjadi ditutup pada 46,02 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange, demikian Xinhua. (skd)
(UU.A026)
Berita Terkait
Pasar murah sembako di Palu
Senin, 1 April 2024 21:20 Wib
Ahlis Djirimu, industri sawit mainkan peran sentral ekonomi daerah
Jumat, 22 Maret 2024 15:52 Wib
Menkop UKM Teten yakin minyak makan merah laku di pasaran
Rabu, 20 Maret 2024 8:21 Wib
Pasar murah sembako di Palu
Selasa, 19 Maret 2024 19:53 Wib
Jokowi kunjungi pabrik percontohan minyak makan merah Sumatera Utara
Kamis, 14 Maret 2024 10:37 Wib
Gerakan pangan murah di Palu
Rabu, 6 Maret 2024 20:35 Wib
Minyak sawit paling memungkinkan diolah jadi energi
Minggu, 3 Maret 2024 5:03 Wib
PHE catat temuan sumber daya migas 1,4 miliar barel setara minyak
Sabtu, 10 Februari 2024 15:04 Wib