Teroris Makassar Diduga Jaringan Dari Poso

id teroris, poso, makassar

Teroris Makassar Diduga Jaringan Dari Poso

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Wisnu Sanjaya, menunjukkan foto pelaku pelemparan bom saat memberi keterangan kepada wartawan di Polrestabes Makassar, Sulsel, Minggu (11/11). (FOTO ANTARA/Sahrul Manda Tikupadang)

Makassar (antarasulteng.com) - Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Makassar menduga pelaku terduga teroris Awaluddin Nasir alias Lukman Rahim berumur 25 tahun merupakan jaringan terorisme Poso.
        
"Dari ciri-ciri benda yang diduga bom tersebut semakin kuat dugaan pelaku dan tidak menutup kemungkinan adalah jaringan teroris Poso. Hal itu terlihat dari rangkaian bom yang dibuat pelaku," kata Kabid Humas Polda Sulsebar AKBP Endi Sutendi di Makassar, Minggu.
        
Dari barang bukti yang ditemukan dalam tas pelaku berupa satu  senjata jenis revolver colt detektif spesial caliber 38 dan lima butir peluru tanpa nomor seri siap tembak, beserta dua ponsel gengam.      
   
Berdasarkan keterangan polisi pelaku terduga teroris diketahui tinggal di Dusun Kandote, Desa Salumanaka, Kecamatan Mambi, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Sementara alamat pelaku di Makassar, jalan Sultan Alauddin II Nomor 29 Kecamatan Rappocini.      
   
Hasil interogasi petugas sementara pelaku dikaitkan dengan barang bukti yang disebutkan tadi. Benda diduga bom rakitan dengan daya ledak tinggi setelah diuraikan oleh tim Jimbom Den Gegana Polda Sulselbar disebutkan berat dua ons, isi serbuk TNT dan paku lima centimeter sebanyak 40 buah.
        
"Kami masih melakukan pendalaman terhadap pelaku termasuk pengembangan kasus tersebut guna mengungkap motif peristiwa dan menangkap pelaku lainnya yang diketahui masih ada dua orang lagi kini menjadi buron polisi," katanya.
        
Sementara Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Wisnu Sanjaya menegaskan pihaknya segera berkoordinasi dengan Dit Reskrim Polda Sulselbar, termasuk Densus 88 AT Mabes Polri. Hal ini terkait dengan kamtibmas.
        
"Kami imbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan deteksi dini serta daya tangkal terhadap peristiwa yang sama berpotesi terjadi di tempat-tempat keramaian dan tempat lain agar segera menghubungi petugas bila ada yang mencurigakan," ujarnya.
        
Berdasarkan keterangan pelaku, dirinya hanya disuruh seseorang berinisial SY untuk meleparkan benda diduga kuat bom rakitan setelah diberi uang Rp500 ribu. Beruntung massa berhasil menangkap basah pelaku di tengah kerumunan, sementara dua rekannya memilih kabur.
   
"Saya ada tiga orang, kami diberi uang Rp500 ribu perorang, tugas saya melempar benda itu ke atas panggung," akunya.    
   
Sebelumnya, pelaku melakukan aksinya di tengah keramaian saat jalan santai peringatan Hari Ulang Tahun Partai Golkar Sulsel di Monumen Mandala. Pelaku melempar benda diduga bom rakitan ke atas panggung. Beruntung benda tersebut padam sebelum meledak dan hanya mengeluarkan asap putih.        
   
Padahal ada ratusan peserta yang berada di lokasi kejadian bahkan di atas penggung ada pejabat penting seperti Ketua DPRD Kota Provinsi dan Makassar, Wakil Wali Kota, beberapa artis undangan lainnya termasuk wartawan yang sedang meliput. (KR-DF)