Warga penyintas bencana Sigi ikut sosialisasi penerima dana stimulan

id STIMULAN TAHAP II,SIGI,PEMKAB SIGI,PENYINTAS SIGI,BPBD SIGI

Warga penyintas bencana Sigi ikut sosialisasi penerima dana stimulan

Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta menyampaikan sambutan pada acara sosialisasi penerimaan stimulan tahap kedua untuk kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi perumahan pascabencana gempa dan likuefaksi di Kabupaten Sigi 2020, yang berlangsung di Aula Belo Rapovia Belo Rakava, di Desa Potoya, Senin (24/2). ANTARA/Muhammad Hajiji

Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Warga penyintas bencana gempa dan likuefaksi di Kecamatan Sigi Biromaru dan Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi mengikuti sosialisasi penerima dana stimulan untuk kegiatan rehabilitasi dan rekontruksi rumah rusak berat, sedang dan ringan, yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Sigi di Aula Belo Rapovia Belo Rakava di Desa Potoya, Senin (24/2).

"Semua yang hadir hari ini harus menjadi corong untuk menyosialisasikan dana stimulan kepada masyarakat," ucap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi Asrul Repadjori di Sigi, Senin.

Pemerintah Kabupaten Sigi melalui BPBD menghadirkan 272 warga penerima bantuan stimulan tahap dua, untuk diberikan penjelasan mengenai penggunaan dan prioritas dana bantuan tersebut.

Setiap warga yang rumahnya rusak berat karena terdampak bencana 28 September 2018, akan menerima bantuan stimulan senilai Rp50 Juta, rumah rusak sedang Rp25 Juta dan rusak ringan Rp10 Juta.

Pencairan dana stimulan untuk rumah rusak berat, sedang dan ringan tahap dua untuk dua kecamatan tersebut telah dimulai oleh Pemkab Sigi pada Senin (24/2).

"Bantuan stimulan ini hanya bisa digunakan oleh si penerima untuk membangun kembali rumah, bila rumahnya rusak berat, sedang dan ringan. Tidak boleh dana bantuan ini digunakan selain dari kegiatan tersebut," tegas Asrul Repadjori.

BPBD Sigi juga minta warga terdampak dengan kondisi rumah rusak berat, sedang dan ringan agar berpartisipasi aktif dalam mendukung percepatan pemulihan melalui kegiatan rehab-rekon.

Misalnya, sebut dia, warga turut serta mencari dan memberikan data kependudukan dan kerusakan kepada pihak BPBD atau Tim Pendamping Percepatan Pembangunan Perumahan (TP4).

"Jangan hanya menunggu kami datang, kalau bisa proaktif agar hal ini cepat terealisasi," ujarnya.

BPBD Sigi merencanakan pencairan dan penyaluran dana stimulan untuk warga rumah rusak berat, sedang dan ringan itu akan berakhir pada Maret 2020, dan warga mulai membangun rumah atau merehabilitasi rumahnya pada akhir Maret 2020.

Ia menjelaskan penyaluran bantuan dana stimulan tersebut kepada penyintas bencana di Sigi melibatkan pihak ketiga yakni PT Bank Negara Indonesia (BNI).

Kegiatan sosialisasi penerima dana stimulan tahap kedua yang digelar oleh BPBD Kabupaten Sigi itu juga dirangkaikan dengan pencairan dana bantuan stimulan rumah rusak berat, sedang dan ringan secara simbolis kepada tiga orang warga penyintas bencana gempa dan likuefaksi.
Warga penyintas bencana mengikuti sosialisasi penerima stimulan tahap kedua untuk kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi perumahan pascabencana gempa dan likuefaksi di Kabupaten Sigi yang digelar BPBD Sigi di Aula Belo Rapovia Belo Rakava, di Desa Potoya, Senin (24/2).  ANTARA/Muhammad Hajiji