Rasisme Bayangi Piala Eropa

id Piala Eropa, Rasisme, Polandia

Rasisme Bayangi Piala Eropa

ssa (sA)

"Kami semua mendengar suara-suara monyet," ucapnya seperti dikutip. "Kami tidak dapat menerima hal itu. Kami bereaksi dengan baik dan keadaan sebenarnya telah disortir."
Warsawa - Upacara pembukaan Piala Eropa, Kamis malam, yang diisi oleh pawai musik dan tari dari kedua negara tuan rumah yakni Polandia dan Ukraina, dibayang-bayangi masalah pelecehan rasial yang dilakukan sebagian orang kepada tim Belanda di sesi latihan pada Rabu.    

Kapten Belanda Mark van Bommel mengatakan pada wawancara yang dipublikasi oleh surat kabar De Telegraaf bahwa tim Oranye terpaksa berlatih jauh dari 25.000 penonton yang menyaksikan pertandingan mereka di Krakow, bagian Selatan Polandia.

"Kami semua mendengar suara-suara monyet," ucapnya seperti dikutip. "Kami tidak dapat menerima hal itu. Kami bereaksi dengan baik dan keadaan sebenarnya telah disortir."

"Sepanjang turnamen, jika salah satu dari kami bermasalah dengan hal-hal semacam itu, kami akan segera menghampiri wasit dan meminta untuk campur tangan," tambah van Bommel yang akan menghadapi Denmark bersama rekan-rekan setimnya di Kharkiv, Ukraina, pada Sabtu.

Komentar-komentar van Bommel seperti membantah klaim salah seorang pejabat UEFA sebelumnya, yang menepis rumor bahwa terdapat lagu-lagu rasis dan tayangan BBC pada bulan lalu, yang menyatakan bahwa geng-geng sayap kanan tersebar luas di sepak bola Ukraina dan Polandia.

Tayangan dokumenter tersebut memperlihatkan sebagian rekaman para pendukung yang memberi salam ala Nazi, dan suara-suara kera yang ditujukan pada para pemain berkulit hitam, serta tindakan anti-semit dan serangan bersenjata pada sebagian mahasiswa Jepang.

Polandia, Ukraina, dan Presiden UEFA, Michel Platini telah mencoba berbagai cara untuk mengurangi insiden-insiden rasisme. Dampak lainnya, dua pemain kulit hitam Inggris, menyarankan agar keluarga mereka tidak perlu menyaksikan langsung Piala Eropa dan menontonnya melalui televisi saja.

"Mudah untuk menyalahkan Ukraina dan Polandia untuk (masalah sama orang lain) rasisme namun semua negara menghadapi masalah serupa," kata Platini kepada para pewarta, Rabu.

"Kami semua melakukan banyak hal, namun (rasisme) itu bukan masalah sepak bola, itu adalah masalah sosial."

UEFA mengatakan pada Jumat bahwa mereka tidak mengkhawatirkan insiden rasisme, meski mereka belum menerima keluhan resmi dari federasi sepak bola Belanda.

"Seandainya hal seperti itu terjadi pada sesi latihan, UEFA akan mengevaluasi penilaian operasional untuk melindungi para pemain," demikian pernyataan mereka, tanpa menjelaskan lebih lanjut. (Ant-AFP)