Legislator desak Pemkab Sigi segera normalisasi hulu sungai Desa Poi

id FRAKSI NASDEM,NASDEM,DPRD SIGI,BANJIR DESA POI

Legislator desak  Pemkab Sigi segera normalisasi hulu sungai Desa Poi

Permukiman warga Desa Poi, Kecamatan Dolo Selatan yang terdampak banjir bandang pada Jumat malam (15/5/2020). ANTARA/Muhammad Hajiji

Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Abdul Rahman mendesak pemerintah setempat untuk segera melakukan normalisasi sungai di Desa Poi, Kecamatan Dolo Selatan, untuk mencegah terjadinya banjir susulan di desa tersebut.

"Mestinya sebelum terjadi bencana, alur sungai sudah diperbaiki. Bukan saat ada bencana, baru kemudian diperbaiki," ucap Abdul Rahman di Sigi, Senin.

Banjir bandang disertai lumpur dan material lainnya dari hulu menghantam permukiman warga dan lahan pertanian warga serta usaha peternakan warga Desa Poi, pada Jumat (15/5) malam.

Dusun II Desa Poi, menjadi wilayah terdampak paling parah. Catatan pemerintah desa setempat menyebutkan bahwa terdapat 17 rumah terdampak, dua rumah tertimbun total dengan lumpur dan material lainnya. Sementara 15 rumah terdampak lumpur dengan tinggi hampir setengah meter.

Atas kondisi itu, Rahman memprotes keras langkah penanggulangan yang dilakukan oleh Pemkab Sigi. Pasalnya, pemenuhan kebutuhan dasar penyintas terkesan lambat. Parahnya lagi, normalisasi sungai hanya dilakukan dibagian hilir oleh pemerintah daerah setempat.

"Di bagian hulu itu yang harus dilakukan perbaikan. Di bagian masih ada tumpukan lumpur dan pasir, yang ketika nanti terjadi hujan deras, maka pasti lumpur dan pasir itu akan kembali menerjang permukiman warga," sebutnya.

Abdul Rahman yang merupakan politisi Fraksi NasDem menyarankan kepada pemerintah daerah setempat agar membuat cekdam di bagian hulu sungai Desa Poi.

"Harus dibuatkan cekdam lumpur, sehingga ketika hujan tidak berdampak pada permukiman warga," ujarnya.

Hingga saat ini menurut pemerintah desa setempat terdapat 85 jiwa atau 17 kepala keluarga yang harus mengungsi. Selaian itu, juga terdapat tujuh lansia, 10 orang balita dan satu bayi turut mengungsi akibat dampak dari banjir tersebut.
Permukiman warga Desa Poi, Kecamatan Dolo Selatan yang terdampak banjir bandang pada Jumat malam (15/5). (ANTARA/Muhammad Hajiji)