Menteri KP dijadwalkan tinjau tambak udang vaname di Parigi Moutong

id udang vaname,tambak udang ,menteri kelautan dan perikanan,parigi moutong

Menteri KP  dijadwalkan tinjau tambak udang vaname di Parigi Moutong

Ilustrasi: Beberapa pekerja memperlihatkan udang vaname hasil panen di tambak supra intensif UPTD Desa Kampal, Kabupaten Parigi Moutong, pada Sabtu (29/6). (ANTARASulteng/Istimewa)

Parigi (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dijadwalkan akan berkunjung ke Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pekan depan, guna meninjau sekaligus peletakan batu pertama tambak udang menggunakan teknologi intensif.

Kepala Dinas Perikanan Parigi Moutong Efendi Batjo yang dihubungi di Parigi, Selasa,  mengatakan kunjungan Menteri Edhy Prabowo pada Selasa (9/6) mendatang untuk meletakkan batu pertama pembangunan tambak udang vaname milik PT Aquacultera Prima di Desa Sijoli Kecamatan Moutong.

"Luas lahan untuk pengembangan udang vaname milik PT Aquacultura Prima sekitar 250 hektare," ungkap Efendi. Lahan itu, lanjut dia, menjadi lahan terbesar untuk budi daya perikanan di Parigi Moutong.

Dia memaparkan sehari sebelum bertolak ke Parigi Moutong rombongan Menteri Edhy Prabowo dijadwalkan akan meninjau tambak udang vaname di Sulawesi Barat.

"Kami juga mengagendakan penaburan benih di tambak udang milik PT Esaputli Pratama di Desa Tomoli Kecamatan Toribulu yang rencananya menghadirkan Menteri Edhy Prabowo. Tetapi agenda itu belum bersifat final, kita melihat situasi dan kondisi," kata Efendi menambahkan.

Dia menjelaskan pada kunjungan nanti tetap mengacu pada rambu-rambu protokoler kesehatan meskipun saat ini pemerintah pusat telah memberlakukan kebijakan kehidupan normal baru di tengah pandemi COVID-19.

"Persiapan kami di daerah sederhana, yang semula kami rencanakan dialog dengan masyarakat, namun agenda itu dibatalkan karena kami tetap mengedepankan protokol kesehatan. Kami juga akan menyajikan data-data yang diperlukan nanti," ujar Efendi.

Diprediksi dengan ketersediaan lahan tambak udang seluas 250 hektare maka diperkirakan rata-rata produksi panen mencapai 25 ton per hektare per siklus.

Selain PT Aquacultera Prima, kata dia, saat ini juga budi daya udang vaname menggunakan teknologi intensif sudah dijalankan PT Esaputli Pratama dengan luas lahan produksi sekitar 16,5 hektare dan jumlah tebaran tahap awal di 10 kolam pada blok A mencapai lima juta ekor benih udang vaname.

"Artinya sektor ini sangat menjanjikan dan ke depan bisa menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah. Parigi Moutong sangat potensial untuk pengembangan investasi pada subsektor budi daya perikanan, khususnya pengembangan udang vaname," kata Efendi.