Penyaluran dana stimulan rumah rusak di Palu sudah lebih 50 persen

id Dana stimulan, bpbd, palu, penyintas, korban bencana

Penyaluran dana stimulan rumah rusak di Palu sudah lebih 50 persen

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu, Singgi B Prasetyo. ANTARA/Moh Ridwan

Kalau dihitung-hitung sudah sekitar 20 ribu rumah rusak terealisasi penyaluran stimulan. Masih ada sekitar tujuh ribu dari 27 ribu data tervalidasi menunggu proses penyaluran
Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu telah menyalurkan lebih dari 50 persen dana stimulan rumah rusak tahap dua akibat dampak gempa, tsunami, dan likuefaksi yang menerjang daerah itu pada 28 September 2018.

"Proses validasi data sudah selesai dilakukan tim Pendamping Percepatan Pembangunan Perumahan (TP4) Kota Palu," kata Kepala BPBD Kota Palu Singgih B Prasetyo, di Palu, Selasa.

Dia mengatakan hasil validasi, dari 38.805 rumah rusak akibat dampak bencana alam 28 September 2018 hanya 27 ribu lebih 
berhak mendapat sentuhan dana stimulan.

"Sebab saat pengecekan lapangan banyak ditemukan data tidak sesuai kriteria," katanya.

Singgih menjelaskan, BPBD tidak pernah mengunci data, olehnya jika masih ada masyarakat yang belum sempat terakomodasi masih diberi kesempatan memasukkan data untuk diusulkan kembali di tahap selanjutnya ke BNPB selama data tersebut secara faktual dapat dipertanggungjawabkan.

"Kami upayakan pertengahan Juli 2020 penyaluran dana stimulan tahap dua kepada penerima manfaat rampung, karena tim pendamping hanya diberi waktu kerja enam bulan," ujar Singgih yang juga mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu ini.

Kota Palu mendapat bantuan anggaran sekitar Rp789 miliar dari pemerintah pusat khusus untuk stimulan rumah rusak berat, sedang, dan ringan akibat dampak bencana gempa, tsunami dan likuefaksi.

Dia memaparkan, dari 38.805 rumah rusak terdiri dari 11.556 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar Rp115 miliar lebih rumah rusak ringan, rumah rusak sedang sebanyak 5.543 KK atau sekitar Rp138 miliar lebih, dan rumah rusak berat sebanyak 537 KK atau sekitar Rp26,8 miliar lebih.

Pemerintah mengalokasikan dana stimulan tahap dua rumah rusak berat sebesar Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta, dan rusak ringan senilai Rp10 juta.

"Kalau dihitung-hitung sudah sekitar 20 ribu rumah rusak terealisasi penyaluran stimulan. Masih ada sekitar tujuh ribu dari 27 ribu data tervalidasi menunggu proses penyaluran," ungkap Singgih.