Jak (ANTARA) - Platform dompet digital OVO menyatakan sudah memecat karyawan yang menyalahgunakan data pribadi pengguna dalam kasus yang mencuat baru-baru ini.
"Saat ini yang bersangkutan sudah tidak berstatus karyawan OVO," kata Head of Public Relations OVO, Sinta Setyaningsih, kepada Antara, Jumat.
OVO menyebut tindakan menggunakan data pengguna untuk kepentingan pribadi merupakan pelanggaran berat terhadap prosedur dan kebijakan terkait privasi data pengguna.
"OVO berkomitmen untuk melindungi privasi data pengguna, sesuai dengan tujuan perusahaan untuk terus memberikan layanan keuangan terbaik bagi masyarakat Indonesia," kata Sinta.
OVO juga menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut dan memastikan kejadian seperti itu tidak akan terulang.
Seorang pengguna media sosial mengunggah percakapan adiknya dengan salah seorang yang mengaku sebagai karyawan OVO untuk mengurus kenaikan kapasitas menjadi akun premier.
Dalam percakapan tersebut, orang yang mengaku sebagai karyawan OVO menghubungi pengguna untuk kepentingan pribadi.
Berita Terkait
Lindungi hak privasi anak dengan pahami aturan bermain medsos
Selasa, 17 Oktober 2023 20:44 Wib
Puan Maharani: Pemerintah harus buktikan PeduliLindungi tidak langgar privasi
Senin, 18 April 2022 14:18 Wib
WhatsApp tegaskan prioritas untuk privasi pengguna
Selasa, 25 Mei 2021 10:45 Wib
Pernyataan Kominfo soal dugaan kebocoran data 279 Juta WNI
Jumat, 21 Mei 2021 5:16 Wib
Facebook tak bisa baca isi pesan pengguna di WA
Kamis, 20 Mei 2021 14:05 Wib
Kiat-kiat hindari hoaks dan pelanggaran privasi
Kamis, 18 Maret 2021 10:33 Wib
Koran Inggris wajib muat kemenangan Meghan dalam kasus privasi
Minggu, 7 Maret 2021 3:37 Wib
70 persen karyawan khawatir soal privasi data saat WFH di masa pandemi
Kamis, 25 Februari 2021 19:48 Wib