Permudah akses keuangan, BI dorong UMKM di Sulteng manfaatkan SI APIK

id Pasigala ,Sulteng ,Sandi ,Antara

Permudah akses keuangan,  BI dorong UMKM di Sulteng manfaatkan SI APIK

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tengah (Sulteng) Abdul Majid Ikram memaparkan kondisi UMKM di Sulteng dalam Web-Seminar (Webinar) bertajuk Akses Keuangan dan Pembiayaan Bagi UMKM yang diadakan Kantor Perwakilan BI Sulteng di Palu, Rabu (8/7/2020). (ANTARA/Muhammad Arsyandi)

Palu (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Sulawesi Tengah (Sulteng) memanfaatkan Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SI APIK) agar lebih cepat mendapat akses keuangan dari perbankan.

"SI APIK mempermudah UMKM di Sulteng mencetak transaksi keuangan melalui perangkat teknologi, bahkan bisa melalui smartphone,"kata Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Sulteng Abdul Majid Ikram melalui Web-Seminar (Webinar) bertajuk Akses Keuangan dan Pembiayaan Bagi UMKM yang diadakan KPw BI Sulteng di Palu, Rabu.

Ia menjelaskan melalui SI APIK pelaku UMKM di Sulteng dapat mengetahui kondisi usahanya apakah mengalami kemajuan atau kemunduran secara rinci sebab SI APIK bekerja membukukan transaksi keuangan suatu usaha secara sederhana

Terlebih SI APIK mempermudah pelaku UMKM mendapat akses pembiayaan usaha dari lembaga keuangan perbankan atau perusahaan pembiayaan.

"BI ingin UMKM Sulteng berkembang dalam membukukan transaksi keuangan secara terstruktur. SI APIK mempermudah lembaga keuangan memberikan pembiayaan kepada pelaku UMKM calon debitur yang ingin memperluas usahanya," ujarnya.

Dalam kesempatan itu Majid mengajak Pemerintah Provinsi Sulteng dapat bekerjasama mendorong pelaku UMKM baik pelaku UMKM yang menjadi binaan Pemprov Sulteng maupun tidak agar dapat memanfaatkan layanan pencatatan pembukuan transaksi keuangan yang tersedia dalam SI APIK.

"SI APIK dapat didownload di play store. Dengan adanya SI APIK kami berharap makin banyak pelaku UMKM di Sulteng yang memperloleh akses keuangan dan pembiayaan oleh lembaga keuangan," ucapnya.

Mengingat, lanjutnya, pelaku UMKM di Sulteng yang memperoleh akses keuangan dan pembiayaan masih sangat sedikit penyebabnya tidak terkecuali karena pembukan transaksi keuangan usaha yang belum terstruktur dengan baik.