Satgas: Banyak masalah rehab-rekon pascabencana Sulteng belum kelar

id Rehab-rekon, satgas rehab rekon, danrem, pemulihan bencana, gempa palu

Satgas: Banyak masalah rehab-rekon pascabencana Sulteng  belum kelar

Suasana rapat percepatan pembangunan perumahan dan pemukiman masyarakat pascabencana yang dihadiri Wakil Gubernur Sulteng Rusli Dg Palabi berlangsung di Sekretariat Pemkot Palu, Jumat (7/8/2020). ANTARA/Moh Ridwan

Palu (ANTARA) - Satuan Tugas percepatan rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana Sulteng 2018 mengatakan masih banyak masalah belum kelar dalam penanganan rekonstruksi dan rehabilitasi dampak gempa, tsunami dan likuefaksi di daerah itu.

"Rasanya ini miris, sudah hampir dua tahun pascabencana namun pembangunan hingga saat ini belum selesai," ungkap Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf saat rapat percepatan pembangunan perumahan dan permukiman masyarakat pascabencana di Sekretariat Pemkot Palu, Jumat.

Dari hasil monitoring yang dilakukan Korem, pembangunan infrastruktur khususnya hunian tetap (huntap) korban bencana ditemukan sejumlah masalah, seperti huntap di Desa Pombewe, Kabupaten Sigi yang dibangun Yayasan Buddha Tzu Chi belum memiliki sarana dan prasarana pendukung seperti air bersih, listrik maupun jalan.

Begitu pun di wilayah Tompe Kecamatan Sirenja, Kabupaten Donggala, katanya, hingga kini belum juga terbangun huntap korban gempa dan tsunami.

"Saya siap jika harus menghadap pak Presiden kalau ada instruksi pemerintah daerah mendiskusikan sejumlah masalah yang dihadapi di istana," ucap Danrem yang juga Komandan Satgas percepatan rehab-rekon pascabencana alam Sulteng.

Dia mengajak pemerintah Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala dan Parigi Moutong (Padagimo) serta instansi vertikal dan pemangku kepentingan lainnya yang terlibat dalam kegiatan pemulihan dan rekonstruksi pascagempa, tsunami dan likuefaksi agar bersinergi mencari solusi menyelesaikan sejumlah persoalan.

Selan itu, masalah lain yang mencuat juga menyangkut sengketa lahan lokasi pembangunan huntap di Kelurahan Tondo dan Talise, Kecamatan Mantikulore.

"Kadang-kadang rakyat sudah jenuh, sehingga mengambil jalan menggelar aksi unjuk rasa menuntut hak mereka," kata dia menambahkan.

Menurut dia, kehadiran Satgas pada pemulihan bencana di daerah itu sebagai upaya membantu pemerintah dalam melakukan percepatan.

"Di sinilah dibutuhkan keterlibatan satgas, karena memang sudah menjadi tugas dan tanggung jawab kami," katanya.

Pada rapat koordinasi pembangunan perumahan dan pemukiman masyarakat pascabencana, turut dihadiri Wakil Gubernur Sulteng Rusli Dg Palabi, Ketua Panitia Khusus (Pansus) Padagimo DPRD Sulteng Budi Luhur, serta para pejabat yang mewakili masing-masing daerah terdampak.