Sigi (ANTARA) - Para korban banjir bandang di Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah belum ingin kembali ke rumah mereka dan tetap bertahan di lokasi pengungsian karena masih kuatir dengan kondisi cuaca ekstrem di wilayah itu.
"Kami masih takut, sebab hujan masih mengguyur wilayah Kulawi," kata Apet, seorang warga Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi yang masih bertahan tinggal sementara di lokasi pengungsian, Sabtu.
Dia menyampaikan warga yang mengungsi belum mau pulang ke rumah mereka, meskipun sudah bisa ditempati setelah petugas gabungan dari TNI/Polri, Basarnas, BPBD dan sejumlah relawan NGO selesai melakukan kerja bakti pembersihan lokasi permukiman penduduk yang penuh dengan material bebatuan dan pepohonan menyusul banjir bandang akhir pekan lalu.
Hal senada juga disampaikan Yosafat. Lelaki itu harus rela kehilangan rumahnya karena hanyut diterjang banjir bandang.
Kini, kata dia, terpaksa sementara tinggal di rumah keluarganya di Desa Bolapapu.
"Kami yang sudah tak punya tempat tinggal lagi sangat berharap mendapat perhatian dari pemerintah," kata dia.
Sebelum banjir badang menerjang rumahnya, ia bersama masyarakat setempat sudah mengungsi. Dalam waktu singkat itu tiba-tiba banjir badang menyapu permukiman warga di dua dusun di Desa Bolapapu.
Termasuk rumahnya yang jauh dari daerah aliran sungai juga diterjang banjir bandang. Banjir bandang bukan semata-mata akibat luapan air sungai di wilayah itu, tetapi dari atas bukit banjir membawa meterial batu dan kayu-kayu memporak-porandakan rumah penduduk.
Yosafat mengatakan tidak keberatan jika permukiman mereka direlokasi ke tempat yang lebih aman dari ancaman banjir dan longsor.
"Musibah ini terjadi sudah beberapa kali dan membuat masyarakat sangat menderita," kata dia.
Menurut dia, jika memang pemerintah mau memindahkan permukiman ke lokasi yang lebih aman, mereka tidak keberatan.
Masalahnya, permukiman di Desa Bolapapu sudah sering diterjang banjir bandang. Bahkan pada banjir bandang tahun 2012 menimbulkan korban jiwa.
Begitu pula banjir bandang yang terjadi pada Desember 2019, tercatat dua korban jiwa meninggal dunia. Banjir bandang kali ini tidak ada korban jiwa, kecuali kerugian materi.
Camat Kulawi, Rolly membenarkan warga yang mengungsi hingga kini masih bertahan di tempat pengungsian.
Berita Terkait
Pemkab-Sigi tingkatkan kesejahteraan warga dengan pembangunan SDM
Jumat, 22 Maret 2024 11:51 Wib
Disdikbud Kabupaten Sigi tekankan orang tua tingkatkan pendidikan keluarga
Sabtu, 2 Maret 2024 15:13 Wib
Pemkab Sigi bersama Kemenkes dan Bappenas sinergi kembangkan RSU Kulawi
Rabu, 20 Desember 2023 17:26 Wib
Pemkab-Sigi minta warga beri saran dalam penyusunan RDTR Kulawi
Jumat, 13 Oktober 2023 17:23 Wib
Pemkab Sigi harap Bank Sulteng bantu akses permodalan usaha warga
Minggu, 17 September 2023 16:48 Wib
Bupati: Kopi jadi komoditas unggulan Sigi
Rabu, 17 Agustus 2022 20:22 Wib
Sigi gelar upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI di Kulawi
Rabu, 17 Agustus 2022 12:25 Wib
Pemkab Sigi bangun rumah sakit di Kulawi optimalkan layanan kesehatan
Jumat, 12 Agustus 2022 22:17 Wib