Kemenkes harap Unhas menjadi promotor "new normal"

id Kemenkes RI, Dies Natalis ke 64 Unhas, Unhas, COVID-19

Kemenkes harap Unhas menjadi promotor "new normal"

Ketua panitia Dies Natalis ke 64 Unhas, Dr Aminuddin Syam, SKM, M Kes, M Med Ed pada simposium Unhas yang digelar secara virtual dalam rangka peringatan Dies Natalis ke 64 Unhas, Selasa (1/09/2020). ANTARA/HO-Panitia Dies Natalis Unhas

Kita berharap Unhas bisa memprakarsai disiplin protokol kesehatan di masyarakat dalam rangka menerapkan pola kebiasaaan baru sehingga dapat dilakukan dalam berbagai aktivitas
Makassar (ANTARA) - Kementerian Kesehatan mengharapkan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dapat menjadi promotor sekaligus edukator "new normal" atau tatanan hidup baru menghadapi pandemi COVID-19.

Harapan tersebut disampaikan Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kemenkes RI, Prof Abd Kadir pada simposium Unhas yang digelar secara virtual dalam rangka peringatan Dies Natalis ke-64, Selasa.

"Kita berharap Unhas bisa memprakarsai disiplin protokol kesehatan di masyarakat dalam rangka menerapkan pola kebiasaaan baru sehingga dapat dilakukan dalam berbagai aktivitas," kata Prof Abdul Kadir.

Menurutnya, masyarakat dapat beradaptasi dan berdamai dengan pandemi COVID-19 dalam tatanan kehidupan baru tanpa mengabaikan protokol kesehatan. Ini dilakukan pemerintah agar roda perekonomian bisa berputar.

Tatanan hidup baru, kata dia, merupakan suatu tatanan perilaku dengan melakukan pola harian atau pola hidup yang berbeda agar masyarakat tetap produktif dan aman selama pandemik ini.

Pada Simposium Nasional yang mengangkat tema “Kebiasaan Kementerian Kesehatan dalam Proses Adaptasi Kebiasaan Baru" tersebut, turut menguak beberapa upaya Kemenkes dalam menyosialisasikan tatanan hidup baru kepada rakyat Indonesia.

Kemenkes menggandeng berbagai pihak utamanya perusahan start up, penyedia layanan kesehatan berupa Hospital without Wall yaitu pelayanan kesehatan jarak jauh agar dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Sekaligus memberi informasi berupa fasilitas online kepada masyarakat di rumah masing-masing.

Bukan itu saja, Kemenkes juga menggandeng pihak media cetak maupun elektronik agar masyarakat dapat merelealisasikan tatanan kebiasaan baru yanh diharapkan dapat menjadi teladan bagi lingkungan masing-masing.

“Kita harus selalu melakukan berbagai inovasi dan cara-cara efektif dalam rangka pelayanan kesehatan," katanya.

Pada kesempatan itu, Prof Abdul Kadir juga menyinggung insentif bagi tenaga kesehatan yang terdiri dari insentif pusat dan insentif daerah dengan nilai cukup besar.

Melihat peran Unhas yang ikut terjun dalam penanganan COVID-19, ia berharap insentif tersebut juga dapat dirasakan tenaga kesehatan dan civitas akademika Unhas.