Bupati Sigi : Tiga sungai rawan banjir segera dinormalisasi

id normalisasi sungai sigi,mitigasi banjir, sedimentasi sungai

Bupati Sigi :  Tiga sungai rawan banjir segera dinormalisasi

Ribuan potongan kayu menumpuk di lokasi pemukiman warga di Desa Salua di Sigi setelah diterjang banjir bandang Sungai Salua, Selasa (11/12/2018). ANTARA/HO-BPBD Sigi

Sigi (ANTARA) - Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapata mengatakan, ada tiga buah sungai rawan banjir bandang di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah yang segera dinormalisasi karena sudah terjadi pendangkalan yang parah.

Ketiga sungai di Sigi yang akan dinormalisasi karena terjadi sidimen yang sangat parah adalah Sungai Salua, Sungai Bangga dan Sungai Poi.

"Sungai-sungai itu selama ini rawan bencana banjir bandang," kata Bupati.

Ia mengataka, setiap kali cuaca ekstrem, sungai selalu banjir dan airnya meluap ke permukiman dan membawa dampak besar terhadap masyarakat dan juga infranstruktur seperti jembatan, jalan, listrik dan lahan pertanian serta perkebunan di beberapa desa di Sigi.

"Ya saya selaku pimpinan daerah dan juga tentu pemerintah maupun masyarakat Sigi sangat berterima kasih kepada Kementerian PUPR yang telah mengalokasikan anggaran untuk pengendalian sedimen sungai yang rawan banjir," kata dia.

Pekerjaan pengendalian alur tiga sungai di Sigi tersebut akan dilakukan oleh tiga perusahaan yang berbeda.

Misalkan Bangga di Kecamatan Dolo Seletan akan dikerjakan oleh PT Selaras Mandiri.

Sementara perbaikan dan pengendalian Sungai Poi dan Sungai Salua di Kecamatan Gumbasa ditangani PT Runggu Prima Jaya.

Bupati Irwan menambahkan di Kabupaten Sigi ada sekitar 77 titik kritis di hulu sungai yang perlu mendapat perhatian semua pihak, termasuk masyarakat.

Selain karena curah hujan, bencana alam banjir dan tanah longsor juga bisa diakibatkan kondisi hutan yang ada semakin gundul sehingga perlu juga mendapat perhatian kita semua.

Ia meminta masyarakat untuk menjaga hutan agar tetap berfungsi dengan baik. "Jika hutannya bagus, niscaya banjir tidak akan terjadi seperti yang selama ini sudah sering terjadi," katanya.