Singapura sedang bahas sertifikasi vaksin COVID-19 dengan negara lain

id sertifikat vaksin,sertifikasi vaksin covid,sertifikat vaksin untuk perjalanan,singapura sertifikat vaksin,perdana menter

Singapura sedang bahas sertifikasi vaksin COVID-19 dengan negara lain

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menunjukkan kartu vaksinasi setelah menerima vaksinasi COVID-19 di Singapore General Hospital, Jumat (8/1/2021). ANTARA FOTO/Ministry of Communications and Information/Handout via REUTERS/Mohd Fyrol/rwa.

Singapura (ANTARA) - Pemerintah Singapura sedang membahas kesepakatan saling pengakuan sertifikat vaksin COVID-19 dengan beberapa negara lain, kata Perdana Menteri Lee Hsien Loong.

PM Singapura menyebut hal itu sebagai langkah yang diperlukan untuk melanjutkan berbagai perjalanan global.

Singapura, yang merupakan pusat perjalanan dan pariwisata regional, telah meluncurkan program vaksinasi COVID-19 selama dua bulan terakhir. Singapura telah menyetujui penggunaan vaksin COVID buatan Pfizer-BioNTech dan Moderna.

"Bahkan jika kita masing-masing bersiap untuk mengamankan pasokan vaksin untuk kita sendiri, kita harus bekerja sama secara internasional sehingga semua negara termasuk negara berkembang memiliki akses ke vaksin untuk rakyat mereka," kata Lee dalam rekaman video yang diunggah di Facebook, Rabu.

"Kami juga sedang membahas upaya saling pengakuan sertifikasi vaksin dengan negara-negara yang berminat," ujar Lee. Namun, perdana menteri Singapura itu tidak menyebutkan nama negara-negara yang diajak berdiskusi.

Ekonomi Singapura, yang mencatat resesi terburuk pada 2020 karena pandemi COVID-19, mengalami pemulihan yang tidak merata tahun ini dan kembali beroperasinya lebih banyak perjalanan bisnis dan pariwisata akan menjadi pendorong bagi ekonomi negara kota tersebut.

Yunani, Spanyol, dan Inggris adalah di antara negara-negara lain yang mempelajari gagasan sertifikat vaksin atau yang disebut paspor vaksin dalam upaya menghidupkan kembali ekonomi dan bisnis perjalanan.

Sumber: Reuters