Dewan Masjid Indonesia kutuk bom bunuh diri di Makassar
Atas nama Dewan Masjid Indonesia menyampaikan rasa duka dan juga mengutuk kejadian bom di Makassar. Semua agama tidak mempunyai suatu ajaran yang bisa menyebabkan terjadinya hal seperti itu
Jakarta (ANTARA) - Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyampaikan belasungkawa sekaligus mengutuk keras aksi teror bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu.
"Atas nama Dewan Masjid Indonesia menyampaikan rasa duka dan juga mengutuk kejadian bom di Makassar. Semua agama tidak mempunyai suatu ajaran yang bisa menyebabkan terjadinya hal seperti itu," kata Ketua DMI Jusuf Kalla, saat menyampaikan pernyataan resmi DMI, di kediamannya, Jakarta, Minggu.
Jusuf Kalla mengatakan serangan teror di Gereja Katedral Makassar merupakan aksi kriminal yang mencederai nilai-nilai kemanusiaan.
Ia juga menegaskan bahwa aksi teror atas nama agama, tidak dapat dibenarkan dan ditoleransi.
"Kita tidak bisa menoleransi segala bentuk teror, karena dalam agama apa pun tindakan itu tidak dibenarkan," ujar dia.
Karena itu, ia mendorong kepolisian segera mengusut tuntas aksi tersebut, dan mencari dalang di balik serangan teror di Gereja Katedral Makassar.
"Kepolisian cepat mengatasi dan mencari pelakunya, atau siapa yang di belakang kejadian ini, karena ini merupakan kriminal yang sangat tinggi dan juga mencederai kemanusiaan," ujar Jusuf Kalla menegaskan.
Jusuf Kalla, yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), turut berharap situasi di Makassar kembali tenang dan para korban luka-luka segera pulih.
"Mudah-mudahan korban dapat segera sembuh, dan mudah-mudahan kepolisian (dapat segera mengembalikan, Red) rasa aman bagi masyarakat," kata Jusuf Kalla menambahkan.
Bom meledak di pintu gerbang Gereja Katedral, di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Kota Makassar, Minggu pagi.
Tidak lama setelah kejadian, kepolisian mengerahkan anggota ke lokasi dan melakukan penyisiran di lokasi ledakan, kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulsel Komisaris Besar Polisi E Zulpan.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam kepada wartawan di lokasi kejadian, Minggu, menyampaikan aksi itu diduga merupakan bom bunuh diri, dan temuan awal kepolisian menunjukkan ada satu korban jiwa serta sembilan korban luka-luka akibat ledakan bom di Gereja Katedral Makassar.
"Data awal yang kami sampaikan satu korban dipastikan sebagai pelaku bom bunuh diri, sementara dari unsur masyakat ada lima petugas gereja dan empat jemaat yang saat ini sedang dalam perawatan, kemudian kami bersama-sama dengan Densus 88 sedang melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). Itu sementara data awal yang dapat saya sampaikan," kata Merdisyam, saat meninjau lokasi ledakan sebagaimana disiarkan oleh beberapa televisi nasional, Minggu.
"Atas nama Dewan Masjid Indonesia menyampaikan rasa duka dan juga mengutuk kejadian bom di Makassar. Semua agama tidak mempunyai suatu ajaran yang bisa menyebabkan terjadinya hal seperti itu," kata Ketua DMI Jusuf Kalla, saat menyampaikan pernyataan resmi DMI, di kediamannya, Jakarta, Minggu.
Jusuf Kalla mengatakan serangan teror di Gereja Katedral Makassar merupakan aksi kriminal yang mencederai nilai-nilai kemanusiaan.
Ia juga menegaskan bahwa aksi teror atas nama agama, tidak dapat dibenarkan dan ditoleransi.
"Kita tidak bisa menoleransi segala bentuk teror, karena dalam agama apa pun tindakan itu tidak dibenarkan," ujar dia.
Karena itu, ia mendorong kepolisian segera mengusut tuntas aksi tersebut, dan mencari dalang di balik serangan teror di Gereja Katedral Makassar.
"Kepolisian cepat mengatasi dan mencari pelakunya, atau siapa yang di belakang kejadian ini, karena ini merupakan kriminal yang sangat tinggi dan juga mencederai kemanusiaan," ujar Jusuf Kalla menegaskan.
Jusuf Kalla, yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), turut berharap situasi di Makassar kembali tenang dan para korban luka-luka segera pulih.
"Mudah-mudahan korban dapat segera sembuh, dan mudah-mudahan kepolisian (dapat segera mengembalikan, Red) rasa aman bagi masyarakat," kata Jusuf Kalla menambahkan.
Bom meledak di pintu gerbang Gereja Katedral, di Jalan Kajaolalido, MH Thamrin, Kota Makassar, Minggu pagi.
Tidak lama setelah kejadian, kepolisian mengerahkan anggota ke lokasi dan melakukan penyisiran di lokasi ledakan, kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulsel Komisaris Besar Polisi E Zulpan.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam kepada wartawan di lokasi kejadian, Minggu, menyampaikan aksi itu diduga merupakan bom bunuh diri, dan temuan awal kepolisian menunjukkan ada satu korban jiwa serta sembilan korban luka-luka akibat ledakan bom di Gereja Katedral Makassar.
"Data awal yang kami sampaikan satu korban dipastikan sebagai pelaku bom bunuh diri, sementara dari unsur masyakat ada lima petugas gereja dan empat jemaat yang saat ini sedang dalam perawatan, kemudian kami bersama-sama dengan Densus 88 sedang melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). Itu sementara data awal yang dapat saya sampaikan," kata Merdisyam, saat meninjau lokasi ledakan sebagaimana disiarkan oleh beberapa televisi nasional, Minggu.