Rumah BUMN dorong pemasaran produk UMKM Parimo bertransformasi digital

id Ayub, supervisor BUMN, Rumah BUMN, UMKM, Parigi Moutong, produk BUMN, Sulteng

Rumah BUMN dorong pemasaran produk UMKM Parimo  bertransformasi digital

Ilustrasi- Penjual membuat produk kuliner yang dipasarkan melalui media sosial di Kota Manado, Sulawesi Utara, Minggu (4/7/2021). ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/wsj.

Parigi (ANTARA) -
Rumah Badan Usaha Milik Negara PT Pertamina (Persero) mendorong pemasaran produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah agar melakukan transformasi digitalisasi di tengah pandemi COVID-19.
 
"Iya, sudah saatnya kita bertransformasi untuk lebih meningkatkan pemasaran produk agar kegiatan bisnis semakin lancar," kata Supervisior Rumah BUMN Ayub, di Parigi, Parigi Moutong, Minggu.
 
Ia menjelaskan Rumah BUMN saat ini telah memfasilitasi UMKM menuju pemasaran digital, dan sebagai langkah awal pihaknya bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UMKM mengambil 'data base' pelaku usaha dalam pengembangan program pemberdayaan.
 
Oleh karena itu, pihaknya sedang berkonsentrasi pada pemanfaatan digitalisasi yang diawali dengan melakukan kegiatan secara secara daring, dan diharapkan pelaku usaha didorong untuk memanfaatkan media sosial seperti Instagram, facebook, WhatsApp dan YouTube.
 
"Bahkan, ke depan Rumah BUMN mendorong pemasaran produk ke tingkat lebih atas lagi melalui marketplace seperti Buka Lapak, Shopee atau digital promo yang ada di Sulawesi Tengah," ujar Ayub.
 
Ia mengatakan selain menggunakan konsep daring, pihaknya juga mendorong produk unggulan UMKM dipasarkan di sejumlah outlet-outlet besar seperti Alfamidi dan Carefour, olah karena itu perlu mendapat dukungan dari keterlibatan Dekranasda dan instansi teknis terkait.
 
Ia menyebut di Kota Palu, Rumah BUMN juga telah bekerja sama dengan sejumlah tokoh oleh-oleh untuk pemasaran produk-produk lokal unggulan.
 
"Ini dapat dimanfaatkan ke depan untuk pemasaran produk UMKM Parigi Moutong, maka peluang seperti ini perlu dimanfaatkan," ucap Ayub.
 
Menurut dia, banyak produk UMKM potensial Parigi Moutong yang dapat didorong ke pasar digital, namun untuk menuju pasar tersebut perlu inovasi untuk memajukan sebuah produk supaya tidak terjadi stagnasi.
 
"Itulah gunanya kami membuat forum-forum diskusi melalui grup WahtsApp, dengan harapan dapat menciptakan ide-ide inovatif agar suatu produk tidak hanya terpaku pada satu model," kata dia menambahkan.
 
Saat ini, kata dia, Rumah BUMN baru bermitra dengan 136 UMKM di kabupaten itu dan masih kendala yang dihadapi pelaku usaha di antaranya keterbatasan sumber daya manusia hingga soal kepemilikan label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai jaminan bahwa produk dihasilkan berkualitas dan memenuhi syarat kehalalan atau layak konsumsi.
 
"Kami juga menggandeng Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sulawesi Tengah agar dapat memfasilitasi UMKM Parigi Moutong mendapat izin pangan industri rumah tangga," demikian Ayub.