Pemerintah Harap Tidak Ada Penimbunan Stok Sembako

id sembako

Pemerintah Harap Tidak Ada Penimbunan Stok Sembako

Aktivitas penjualan bahan pokok di pasar (antaranews)

Kita berharap dan mudah-mudahan tidak ada tindakan nakal seperti itu yang dilakukan distributor dan pengecer
Palu,  (antarasulteng.com) - Pemerintah berharap tidak ada penimbunan stok maupun tindakan spekulasi harga berbagai kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya di daerah itu menjelang Natal dan Tahun Baru 2016.

"Kita berharap dan mudah-mudahan tidak ada tindakan nakal seperti itu yang dilakukan distributor dan pengecer," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng, Almahdali di Palu, Jumat.

Ia mengatakan pemerintah tetap mewaspadai dan mengantisipasi jangan sampai terjadi penimbunan stok dan juga kelangkaan barang di pasaran menjelang Natal 25 Desember 2015 dan Tahun Baru 2016.

Dia mengatakan ada lima komoditi yang mendapat subsidi dan perhatian dari sejumlah instansi seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Koperasi dan juga Bank Indonesia (BI).

Lima jenis kebutuhan tersebut antara lain telur, mentega, gula pasir,tepung terigu, susu kental manis.

Kebutuhan-kebutuhan dimaksud memang mulai bergerak naik di tingkat pengecer. Sejak dua pekan lalu harga kelima jenis bahan pokok sudah menujukan adanya kenaikan harga, tetapi masih wajar.

Meski demikian, perlu diantisipasi jangan sampai harga terus bergerak tak terkendalikan karena bisa diikuti kebutuhan lainnya.

Pemprov Sulteng melalui Dinas Perindag di seluruh kabupaten dan kota, kata Almahdali terus monitoring dan melakukan intervensi pasar jika terjadi gejolak harga.

Tetapi sejauh ini harga pada umumnya stabil dan stok cukup memadai. Misalkan beras di tingkat pengecer masih ada tersedia sampai 1,5 bulan ke depan.

Begitu pula gula pasir dan tepung tergigu stok cukup sampai tiga bulan ke depan.

"Berarti stok yang ada sudah lewat untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru yang diperkirakan meningkat hingga tiga kali lipat dari kebutuhan sebelumnya," kata dia.

Harga beras di pasaran masih berkisar Rp8.000 sampai Rp10.500/kg, tepung Rp10.000/kg, gula pasir Rp12.000/kg, telur ayam Rp1.400/butir, daging sapi Rp95.000/kg ayam potong Rp45.000/ekor, minyak goreng Rp13.000/kg dan mantega Rp14.000/kg.