Sulteng Bertekad Pertahankan "Gold Regional Marketing Award"

id Regional, Marketing, Award

Ini tantangan kita. Bukan sekadar dipertahankan tetapi bagaimana ditingkatkan
Palu,  (antarasulteng.com) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah bertekad mempertahankan penghargaan berupa sertifikat kategori Gold Champion "Regional Marketing Award" yang diraih daerah ini setelah menyisihkan 32 provinsi lainnya di Indonesia.

"Sertifikat Regional Marketing Award ini akan menjadi motivasi kita untuk lebih maju. Dengan penghargaan ini bukan berarti kita berhenti di sini," kata Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BPM-P2TSPD) Christina Shandra Tobondo di Palu, Senin.

Gold Champion "Regional Marketing Award" adalah penghargaan untuk pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah karena menjadi salah satu daerah yang ikut andil dalam perbaikan ekonomi nasional di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional.

Penghargaan dalam kategori yang sama juga diraih Jawa Barat.

Sertifikat Gold Champion Regional Marketing tersebut diterima pemerintah provinsi pada 10 Desember 2015 di Jakarta ditandatangani oleh Ketua DPD RI Irman Gusman, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo serta CEO and Founder MarkPlus Hermawan Kartajaya.

Menurut Shandra, Sulawesi Tengah memiliki inovasi dan inisiatif yang baik dalam bidang pariwisata, perdagangan dan investasi.

"Itu kriteria yang menjadi penilaian tim dari Regional Marketing Award," katanya.

Sulawesi Tengah juga sukses dalam menjalin kerja sama dengan pihak lain sehingga membuat daerah ini menarik bagi investor untuk berinvestasi.

"Hampir semua sektor kita unggul," katanya.

Shandra mengatakan mempertahankan predikat sebagai daerah yang memiliki keunggulan dalam bidang investasi bukanlah pekerjaan enteng, namun dirinya berkeyakinan justru dengan adanya penghargaan tersebut kinerja pemerintah daerah mendatang akan lebih meningkat.

"Ini tantangan kita. Bukan sekadar dipertahankan tetapi bagaimana ditingkatkan," katanya.

Salah satu bukti membaiknya investasi di Sulawesi Tengah nilai investasi yang masuk kurun 2015 mencapai Rp12 triliun dari Rp10 triliun yang ditargetkan Badan Koordinasi Penaman Modal.