Lipsus - Utamakan Keselamatan Pemudik Lebaran

id angkutan lebaran

Lipsus - Utamakan Keselamatan Pemudik Lebaran

Ilustrasi (antara)

"Petugas kami di setiap terminal pemberangkatan akan memeriksa secara ketat bus-bus yang akan mengangkut penumpang mudik guna memastikan bahwa bus itu dalam kondisi baik dan laik jalan," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Palu Ajenkris.
Palu, (antarsulteng.com) - Jauh hari sebelum memasuki masa mengalirnya arus mudik Lebaran 2016, Pemprov Sulawesi Tengah telah melakukan rapat koordinasi terkait dengan masalah pengamanan dan kelancaran angkutan Lebaran di daerah itu.

Semua instansi terkait di daerah ini telah sepakat bersama untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang bisa terjadi dan menghambat arus mudik Lebaran, baik melalui darat, udara, maupun laut.

Oleh karena itu, berbagai langkah persiapan di Sulteng mulai dilakukan oleh masing-masing instansi yang terkait langsung, seperti Kepolisian, Dinas Perhubungan, DPD Organda, PT Pelni, dan PT Jasa Rahraja.

Selain rapat-rapat internal masing-masing instansi, juga rapat eksternal saling koordinasi antara semua pihak terkait. Hal ini semata-mata demi kelancaran arus mudik Lebaran 2016, keamanan, kenyamanan, dan keselamatan jiwa para pemudik.

"Dalam bebrapa kali rapat koordinasi, selalu ditekankan soal keselamatan jiwa penumpang harus dikedepankan," kata Kepala PT Jasa Raharja Cabang Sulteng, Suratno.

Seperti yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, dibentuk posko-posko angkutan Lebaran di tiap terminal, pelabuhan, dan bandara sampai ke setiap kabupaten dan kota di provinsi ini.

Di setiap posko di setiap terminal, pelabuhan, dan bandara, semua instansi terlibat ada di dalamnya. Bahkan, PT Jasa Raharja juga memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada para pemudik dan masyarakat di sekitar bandara, pelabuhan, dan terminal.

Dengan harapan masyarakat yang akan mengadakan perjalanan mudik bisa lebih nyaman dan juga tentu bisa selamat sampai tujuan.

Semua itu dalam rangka meningkatkan pelayanan bagi para mudik Lebaran agar setiap tahunnya akan lebih baik dari sebelumnya.



Pemeriksaan



Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Tengah maupun Dishub Kota Palu dalam mengantisipasi berbagai hal yang bisa saja terjadi di jalan, terutama yang diakibatkan karena foktor kendaraan yang dioperasikan bermasalah. Maka, sebelum diberangkatkan terlebih dahulu akan menjalani pemeriksaan kelaikan kendaraan.

"Petugas kami di setiap terminal pemberangkatan akan memeriksa secara ketat bus-bus yang akan mengangkut penumpang mudik guna memastikan bahwa bus itu dalam kondisi baik dan laik jalan," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Palu Ajenkris.

Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan menoleransi jika memang bus angkutan kota antaraprovinsi dan angkutan kota dalam provinsi atau angkutan perdesaan itu dalam kondisi yang tidak laik jalan, tidak akan dioperasikan.

"Kami utamakan kenyamanan, keamanan, dan keselamatan jiwa penumpang," tegasnya.

Oleh karena itu, dia mengimbau para pengusaha angkutan umum di Sulteng untuk tidak memaksakan kendaraan yang tidak laik tetap beroperasi.

Kendaraan yang tidak laik jalan, tetapi tetap dipaksakan beroperasi akan sangat membahayakan keselamatan penumpang dalam perjalanan.

"Jika sampai ada yang coba-coba berani untuk mengabaikan keselamatan penumpang, izin usaha dan trayek akan dicabut," katanya.

Dishub Sulteng dan Dishub Kota Palu juga akan menjalin kerja sama dengan pihak BNN setempat untuk melakukan tes urine di setiap terminal pemberangkatan yang ada di Kota Palu.

Menurut dia, tes urine sangat perlu dilakukan karena jika sampai ada sopir yang menggunakan narkoba dan bersangkutan tetap membawa kendaraan, akan membahayakan kesempatan jiwa penumpang.

Jika seseorang mengendarai kendaraan dalam kondisi mabuk karena mengonsumsi narkoba atau minuman keras, risikonya tinggi.

Belajar dari beberapa kasus kecelakaan lalu lintas yang terjadi di berbagai wilayah di Tanah Air gara-gara si pengendara dalam pengaruh obat dan miniman keras.

Sementara Ketua DPD Organda Sulteng Syamsuddin Baco mengatakan bahwa jumlah armada AKAP/AKDP yang beroperasi saat ini masih cukup memadai. Namun, dia tidak memerincinya.

Meski dipastikan terjadi lonjakan arus mudik, menurut dia, jumlah armada yang ada masih dapat mengimbanginya. Bahkan, ada perusahaan otobus (PO) AKAP yang memiliki armada sampai belasan unit. Misalnya, PO HARVEST punya 14 bus.

PO lainnya seperti Jawa Indah masih memiliki empat bus untuk trayek Palu-Manado pp.

Belum lagi, PO yang lain juga memiliki sampai beberapa bus.

Syamsuddin juga mengimbau para PO maupun sopir untuk tetap memperhatikan keselamatan penumpang. "Hati-hati saat melintas pada jalur yang selama ini rawan kecelakaan dan bencana tanah longsor," katanya.

Apalagi, sesuai dengan laporan dari BMKG yang pihaknya terima, curah hujan selama beberapa bulan terakhir dan ke depan di wilayah Sulteng cukup tinggi sehingga perlu diwaspadai.

Selain bencana alam tanah longsor yang sewaktu-waktu terjadi pada musim hujan seperti sekarang ini, tentu jalan licin sehingga jika tidak hati-hati kendaraan bisa tergelincir.



Satu Kapal



Sementara itu, Kepala PT Pelni Cabang Sulteng Agus Supriyatno mengatakan bahwa selama Ramadan hanya ada satu kapal penumpang yang beroperasi menyinggahi Pelabuhan Pantoloan Palu, KM Lamberu.

Sebenarnya, selama ini ada dua kapal Pelni yang mampir menurunkan dan mengangkut penumpang di Pelabuhan Pantoloan, sekitar 23 km utara Kot Palu itu.

Akan tetapi, selama bulan puasa ini, KM Labobar dengan kapasits 3.000 penumpang itu sedang menjalani perbaikan. Kapal itu sejak 2 pekan ini masuk dok.

Kapal Motor (KM) Labobar akan beroperasi kembali mulai 29 Juni 2016. Namun, untuk sementara rute pelayarannya dialihkan ke rute lain.

Kapal penumpang milik Pelni tesersebut akan diperbantukan mengangkut pemudik Lebaran dari Surabaya menuju Balikpapan dan sebaliknya.

Sesuai dengan jadwal, KM Labobar baru kembali lagi melayani rute pelayaran rutin dari dan ke Pelabuhan Pantoloan Palu pada tanggal 9 Juli 2016 atau setelah Idulfitri 1437 Hijriah.

Meski hanya ada satu kapal Pelni yang akan beroperasi melayani rute dari dan ke Pelabuhan Pantoloan, KM Lamberu, Agus menjamin masih cukup memadai sebab warga yang mudik Lebaran dengan menggunakan kapal laut milik Pelni itu tidak sepadat atau ramai seperti di kota-kota lainnya di Tanah Air.

Ia mengatakan bahwa arus penumpang memang mengalami peningkatan. Namun, hanya sedikit dan masih dapat dilayani dengan satu kapal yang beroperasi saat ini.

Agus Supriyatno menegaskan bahwa pihaknya tetap mengedapankan kenyamaman, keamanan, dan keselamatan penumpang. "Soal keamanan, kenyamanan dan keselamatan penumpang kapal laut tidak perlu diragukan," katanya.



Buka Posko



Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Sulawesi Tengah, telah membuka posko angkutan angkutan mudik Lebaran untuk menjamin kelancaran, keamanan, dan kenyaman pengguna jasa menjelang dan sesudah Lebarang.

"Pokso itu sudah dioperasikan sejak 18 Juni 2016," kata Kepala Bandara Mutiara Benyamin Noach Apituley di Palu.

Ia mengatakan bahwa posko angkutan Lebaran rutin dilakukan setiap tahun guna kelancaran arus mudik dan balik menggunakan moda trasportasi udara.

Posko yang ada di Bandar Udara Mutiara, kata Benyamin, tidak hanya dilayani oleh petugas internal, tetapi juga melibatkan beberapa instansi terkait, seperti kepolisian, Dishub, dan PT Jasa Raharja.

Seperti angkutan Lebaran tahun-tahun sebelumnya, semua berjalan lancar meski arus penumpang mengalami peningkatan relatif cukup drastis. Namun, karena kesiapan semua sarana dan fasilitas pendukung, termasuk adanya posko tersebut, sangat membantu sekali bagi pihak bandara dan juga masyarakat pengguna jasa transportasi udara.

Hingga kini, kata dia, penumpang mudik Lebaran ke berbagai kota tujuan masih relatif normal. "Belum menunjukkan adanya peningkatan," kata Benyamin.

Biasanya, lanjut dia, peningkatan arus mudik terjadi mulai H-7 Lebaran. Namun dengan jumlah maskapai yang ada sekarang ini, lonjakan arus mudik Lebaran di Bandara Mutira Palu masih dapat terlayani.

Namun, dia mengimbau masyarakat untuk mengadakan perjalanan mudik lebih awal karena jika berangkat sudah dekat Lebaran, biasanya kesulitan mendapatkan tiket.

Masalahnya, kata dia, pengalaman sebelumnya biasa warga baru mudik mendekati hari raya. Seminggu menjelang Lebaran, penumpang padat dan bisa jadi tidak kebagian tiket karena sudah habis terjual.

Apalagi, kata Benyamin, sistem penjualan tiket sudah "online". Tiket bisa dipesan atau dibeli jauh hari sebelum berangkat.

Arus penumpang di Bandara Mutiara dalam 3 tahun terakhir ini mengalami peningkatan cukup signifikan dari sebelumnya.

Rata-rata penumpang yang diberangkatkn per harinya saat ini di atas 1.500 orang. Tiga tahun sebelumnya hanya berkisar 800 orang.

Keamanan, kenyamanan, dan keselamatan jiwa penumpang haruslah menjadi perhatian dan dikedepankan oleh semua pihak pengelola jasa angkutan umum, termasuk di Provinsi Sulteng.

Semoga perjalanan mudik Lebaran melalui darat, laut, dan udara di daerah ini berjalan lancar dan lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya, termasuk dari segi kualitas pelayanan makin maksimal.(BK03/)