Pemkab Bangkep raih penghargaan Kota Layak Anak

id Kla bangkep,Pemkab Bangkep,Malane mola,Bupati Bangkep,Ihsan Basir

Pemkab Bangkep raih penghargaan Kota Layak Anak

Bupati Banggai Kepulauan Ihsan Basir dan jajarannya mengikuti penganugerahan KLA tahun 2023 dari Kementerian PPPA secara virtual. (ANTARA/HO-Dinas Kominfo Kabupaten Bangkep)

Palu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, meraih penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) kategori Pratama dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (PPPA).

"Penghargaan ini menjadi penyemangat untuk terus melakukan terobosan memberikan perlindungan dan pemenuhan hak anak," kata Bupati Banggai Kepulauan, Ihsan Basir, dihubungi dari Palu, Minggu.

Ihsan Basir mengikuti langsung seremonial penyerahan penghargaan tersebut yang dilaksanakan oleh Kementerian PPPA secara virtual pada Sabtu malam (23/7).

Dalam perencanaan pembangunan, katanya, KLA menjadi satu prioritas yang telah terakomodasi dalam rencana kegiatan pembangunan daerah (pemda). Hal itu sebagai bentuk komitmen dan konsistensi Pemkab Banggai Kepulauan dalam menyelenggarakan pembangunan berbasis responstif gender dan pemenuhan hak asasi manusia.

Ihsan Basir mengemukakan Kabupaten Banggai Kepulauan telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) tentang Perlindungan Anak. "Dan saat ini kita sedang dalam proses membuat Peraturan Bupati," kata Ihsan.

Ia mengemukakan regulasi itu nantinya menjadi sandaran dan pijakan hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, khususnya pemenuhan hak dan perlindungan anak.

Di samping itu Pemkab Banggai Kepulauan menggagas Gerakan Malane Mola atau Laki-Laki Bisa, yang salah satu tujuannya menguatkan peran ayah di rumah tangga dalam membina anak/generasi muda.

"Malane Mola menjadi satu pendekatan berbasis gender dalam membangun pendidikan karakter melalui penguatan hubungan ayah dan anak," katanya.

Ihsan mengemukakan pembangunan sumber daya manusia, karakter, dan keterampilan, generasi muda yang unggul melalui pendidikan, harus disertai dengan peran dan dukungan optimal orang tua atau rumah tangga.

Oleh karena itu, lanjutnya Garakan Malane Mola mengandung makna bahwa laki-laki atau ayah di rumah tangga juga memiliki peran yang baik untuk ikut serta mendorong anak-anak mengenyam pendidikan baik formal maupun non-formal.

Ihsan mengaku gagasan Gerakan Malane Mola terinspirasi dari Firman Allah pada Surah Al-Balad Ayat 3 yang artinya "Demi ayah dan anaknya".