Prabowo Subianto: Kita harus kembali pada ekonomi Pancasila

id Prabowo Subianto ,Bakal calon presiden,Ekonomi pancasila,Visi misi prabowo,terapkan ekonomi pancasila

Prabowo Subianto: Kita harus kembali pada ekonomi Pancasila

Bakal Calon Presiden RI Prabowo Subianto. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Jakarta (ANTARA) - Bakal Calon Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan bahwa Indonesia harus menerapkan ekonomi Pancasila untuk mencapai ekonomi yang pesat.

"Ekonomi Pancasila adalah ekonomi gabungan antara yang terbaik dari kapitalisme dan yang terbaik dari sosialisme, itulah jalan tengah. Indonesia selalu memilih jalan tengah," kata Prabowo dalam diskusi daring Jakarta, Rabu.

Setidaknya, menurut dia, ada lima prinsip ekonomi Pancasila, yakni: pertama, ekonomi yang religius dan wujudkan persatuan nasional; kedua, ekonomi yang junjung tinggi kemanusiaan; ketiga, ekonomi yang berpihak pada kepentingan nasional; keempat, ekonomi yang egaliter dan kerakyatan; kelima, ekonomi yang berkeadilan sosial.

Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menyampaikan bahwa dalam mengimplementasikan kebijakan ekonomi harus berpijak pada Undang-Undang Dasar (UUD) NRI Tahun 1945 Pasal 33.

"Pasal 33 adalah blueprint Indonesia. Bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan," katanya.

Prabowo mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi kekayaan alam yang luar biasa yang bisa dimaksimalkan guna meraih Indonesia Emas 2045.

Dikatakan bahwa Indonesia punya cadangan nikel terbesar di dunia, cadangan timah terbesar kedua di dunia, cadangan bauksit terbesar keenam di dunia, dan cadangan tembaga terbesar ketujuh di dunia.

"Potensi energi terbarukan 437 gigawatt, potensi produksi ikan tangkap lestari tiap tahun 12 juta ton, potensi produksi budi daya laut 50 juta ton per tahun," kata Prabowo.

Kekayaan potensi tersebut, lanjut Prabowo, bisa menjadi modal bagi bangsa Indonesia. Namun, dibutuhkan kepiawaian dalam mengelola potensi tersebut.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud Md., dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pasangan Anies-Muhaimin diusung oleh Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Ummat. 

Pasangan Ganjar-Mahfud diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). 

Sementara itu, pasangan Prabowo-Gibran diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Garda Republik Indonesia (Garuda), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), serta Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) yang tidak lolos menjadi peserta Pemilu 2024.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan masa kampanye pemilu mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024, kemudian jadwal pemungutan suara pada tanggal 14 Februari 2024.