BMKG prakirakan hujan lebat berpotensi landa sejumlah provinsi

id Hujan lebat, BMKG, angin kencang, BNPB, waspada bencana

BMKG prakirakan hujan lebat berpotensi landa sejumlah provinsi

Ilustrasi - Awan gelap menggelayut di atas kota Manado, Sulawesi Utara. (ANTARA FOTO/Adwit B Pramono/aww/pri)

Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk waspada akan potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di sebagian provinsi di Indonesia pada Sabtu.

Dalam sistem peringatan dini cuaca, BMKG memprakirakan provinsi yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat tersebut berpotensi terjadi di Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu.


Kemudian, Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku, Maluku Utara.

Lalu, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan masyarakat untuk selalu memantau prakiraan cuaca jika hendak berwisata saat libur Natal dan tahun baru, khususnya jika ingin berwisata alam.

"Kemana pun kita berwisata, ke daerah pegunungan atau pantai, selalu biasakan melihat prakiraan cuaca, terutama daerah perbukitan dan wisata sungai," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.

Pria yang akrab disapa Aam tersebut menekankan masyarakat untuk mewaspadai akan bahaya banjir yang bisa datang sewaktu-waktu di tempat wisata alam dekat aliran sungai, mengingat tidak banyak orang yang memperhatikan akan kondisi cuaca di daerah hulu sungai.

Lebih lanjut, ia juga menekankan hal yang sama kepada masyarakat yang hendak berwisata di daerah yang berada di lereng gunung, bukit, dan tebing, karena curah hujan yang tinggi berpotensi menyebabkan bencana tanah longsor.

"View bagus, tapi ancaman bahaya harus kita antisipasi, bukan berarti tidak boleh," katanya.

Untuk itu, Aam mendorong kepada pemerintah daerah untuk menetapkan status 'Siaga' atau 'Darurat' di tempat tempat yang rawan bencana, sehingga jika terjadi bencana sewaktu-waktu, BNPB dapat ikut mengintervensi penanganan bencana alam.*