Jennifer Ahli Seni Grafis Australia Tampil Si Bali

id budaya, bali

Jennifer Ahli Seni Grafis Australia Tampil Si Bali

Bentara Budaya Bali (FOTO ANTARA/Teresia May)

Seniman seni grafis andal dari negeri Kanguru mengulas tentang proses penciptaan seni grafis dengan teknik monotype, akan berlangsung Minggu (14/10)," kata Putu Aryastawa,
Denpasar - Jennifer Anne Ashby ahli seni grafis dari Australia akan tampil dalam workshop seni grafis  berteknik monotype di Bentara Budaya Bali (BBB), lembaga kebudayaan nirlaba Kompas-Gramedia.

"Seniman seni grafis andal dari negeri Kanguru mengulas tentang proses penciptaan seni  grafis dengan teknik monotype, akan berlangsung Minggu (14/10)," kata Putu Aryastawa, staf BBB di Denpasar, Sabtu.

Ia mengatakan kegiatan work shop seni grafis  tersebut melibatkan pelajar, mahasiswa, perajin, seniman dan pengamat seni.

Proses dari pembuatan monotype sendiri dengan menggambar atau melukis pada sebuah permukaan yang halus, namun tidak meresap.

Pada awalnya permukaan tersebut memakai plat etsa tembaga, yang dalam perkembangannya dapat divariasikan dengan seng.

Gambar tersebut kemudian ditransfer pada lembaran kertas dengan cara ditekan menggunakan alat press.  
Jennifer Anne Ashby dalam work shop juga menjelaskan, bagaimana menjelajahi jenis "printmaking" yang pengerjaannya tergolong efisien, serta dengan biaya murah dan terjangkau.

"Hanya dengan memanfaatkan bahan yang mudah diperoleh, tanpa menggunakan mesin cetak grafis seperti teknik etsa yang terdapat di studio grafis besar atau di kampus seni rupa mampu menghasilkan karya bermutu," ujar Putu Aryastawa.

Jennifer Anne Ashby pernah mengenyam pendidikan seni rupa di Charles Sturt University, Wagga Wagga NSW-Australia meraih gelar Bachelor of Fine Arts (2003) dan Master of Arts (2010).

Selama tujuh tahun 2003-2010 menekuni bidang seni  grafis di Riverina Institute of Technical and Further Education (TAFE) NSW,  Australia.

Sebagai perupa, Jenny aktif menggelar pameran di Australia dan Indonesia, antara lain, "Response" di  SIKA Galeri Ubud, Bali (Oktober, 2012), Video installation, Wagga Wagga TAFE (2010).

Selain itu pameran seni instalasi dengan menggunakan elemen gambar dan grafis, video, bebunyian, objek, dan bebauan di  Wagga Regional Art Gallery, Australia (2009), "Hay Women's  Jail Hay NSW (2009), "Stories My Mother Never Told", HR Gallop Gallery Charles  Sturt University  Wagga Wagga (2008), HR Gallop Gallery, Charles Sturt University  Wagga Wagga (2007), dan "From The Shed to The Sea', Gundagai (2002).

Cipta karya seni yang dipadukan dengan kelenturan teknologi diharapkan mampu menjadikan work shop lebih menarik untuk dicermati secara lebih mendalam, bagaimana sebuah proses penciptaan menjadi awal lahirnya sebuah karya yang bermutu.

Semua itu perlu dinikmati dan diapresiasi dari unsur estetikanya, namun apik dari segi teknik dan penciptaan  ujar Putu Aryastawa.(I006/SKD)