AS Dukung Gencatan Senjata Idul Adha

id AS, Suriah, Liga Arab

AS Dukung Gencatan Senjata Idul Adha

Ilustrasi (ANTARA)

Amerika Serikat mendukung seruan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Sekretaris Jenderal Liga Arab agar semua pihak di Suriah menghentikan semua kekerasan selama Idul Adha," kata Departemen Luar Negeri AS
Washington - Amerika Serikat, Jumat, mendukung seruan Perserikatan Bangsa Bangsa, Liga Arab dan utusan khusus mereka untuk dilakukannya gencatan senjata oleh kedua belah pihak yang terlibat konflik di Suriah selama liburan Idul Adha bulan ini.

"Amerika Serikat mendukung seruan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Sekretaris Jenderal Liga Arab agar  semua pihak di Suriah menghentikan semua kekerasan selama Idul Adha," kata Departemen Luar Negeri AS.

"Kami mendesak pemerintah Suriah untuk menghentikan semua operasi militer dan menyeru kekuatan oposisi untuk melakukan hal yang sama," katanya dalam sebuah pernyataan.

Washington selama berbulan-bulan telah menuntut untuk diakhirinya konflik berdarah di Suriah dan mengatakan bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad harus mundur.

Perayaan Idul Adha, yang bertepatan dengan ibadah haji tahunan di Mekkah, merupakan salah satu periode paling suci dalam kalender Islam. Perayaan itu dimulai pada 26 Oktober.

Utusan khusus PBB dan Liga Arab Lakhdar Brahimi tiba di Damaskus pada Jumat dalam upaya untuk mengamankan gencatan senjata dalam konflik yang meletus pada Maret 2011 itu.

Ketua Liga Arab Nabil al-Arabi dan Sekjen PBB Ban Ki-moon
memohon para kombatan untuk mengindahkan seruan Brahimi itu "untuk dilakukannya gencatan senjata dan penghentian segala bentuk aksi kekerasan selama periode Idul Adha. "
Mereka menyeru "semua aktor regional dan internasional untuk mendukung seruan itu".

Gencatan senjata seperti itu harus bertahan lama, kata mereka, karena "bisa memberi ruang untuk memungkinkan proses politik yang damai yang mendengarkan aspirasi sah rakyat Suriah untuk demokrasi, kesetaraan dan keadilan."

Departemen Luar Negeri AS mengatakan, pemerintah di Damaskus "juga harus mengizinkan akses penuh dan segera bantuan kemanusiaan ke kawasan yang telah dikepung dan memungkinkan pasokan penting untuk menjangkau orang-orang yang membutuhkan. (G003/SKD)