Polres gandeng ulama bina moral masyarakat Bangkep

id mui

Polres gandeng ulama bina moral masyarakat Bangkep

Kapolres Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, AKBP Idham Mahdi, Wakil Bupati Bangkep, Ketua MUI Palu Prof Zainal Abidin MAg serta forkompimda daerah tersebut foto bersama usai tabligh akbar yang di gelar oleh satgas nusantara Kabupaten Bangkep, Rabu 4/7. (Istimewa)

Moral, etika, akhlak, menjadi kunci untuk pemersatu umat, pemersatu masyarakat
Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah,  (Antaranews Sulteng) - Kepolisian Resort Kabupaten Banggai (Bangkep), Sulawesi Tengah menggandeng Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu Prof Dr H Zainal Abidin MAg untuk membina moral dan etika bagi masyarakat di derah tersebut, Rabu.

Pembinaan itu dilakukan dengan menggelar tabligh akbar oleh satuan tugas nusantara Polres Banggai Kepulauan bertujuan demi mewujudkan persatuan dan kesatuan, yang berdampak pada peningkatan stabilitas keamanan.

"Moral, etika, akhlak, menjadi kunci untuk pemersatu umat, pemersatu masyarakat," ucap  Zainal Abidin MAg.

Dalam ceramahnya pada tabligh akbar tersebut, Zainal Abidin mengemukakan agama menjadi insturmen yang mengantar manusia kepada kebaikan.

Kebaikan, sebut dia, didasarkan oleh akhlak, etika dan moral. Karena itu, seseorang yang ber-etika, berakhlak maka secara langsung mengimplementasikan anjuran agama.

"Semua agama menganjurkan dan mengajarkan kebaikan. Tidak ada satu-pun agama yang mengajarkan kejahatan," sebutnya.
 
Tabligh akbar yang di gelar oleh satgas nusantara Polres Kabupaten Banggai Kepulauan, Rabu 4/7. (Istimewa)


Ketua Dewan Pakar Pengurus Besar Alkhairaat ini menguraikan, menghargai dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan merulakan akhlak dan moral yang baik, sejalan dengan perintah agama.

Ketua Rois Syurih Nahdlatul Ulama ini menyebut, perbedaan suku, bangsa, warna kulit, ras dan agama dalam kehidupan sosial jangan di pertentangkan.

Sebaliknya, perbedaan-perbedaan tersebut harus di junjung tinggi, di hormati dan di hargai serta di imani sebagai bagian dari ketetapan Tuhan maha esa (sunnatullah).

"Tidak boleh mengangap suatu suku yang paling baik, paling benar dan suku yang lain tidak baik," ujarnya.

Di akhir ceramahnya ia menyampaikan kalimat indah yang menyejukkan, sebagai berikut :

Dalam satu dunia, kita berbeda bangsa dan negara. Dalam satu bangsa dan negara, kita berbeda suku bangsa.? Dalam satu suku bangsa, kita berbeda keyakinan dan agama.

Dalam satu keyakinan dan agama, kita berbeda paham dan aliran. Dalam satu paham dan aliran, kita berbeda pemahaman. Dalam satu pemahaman, kita berbeda pengalaman. Dalam satu pengalaman, kita berbeda penghayatan. Dalam satu penghayatan, kita berbeda keikhlasan. Dalam satu keikhlasan kita rawat kebhinekaan, kita mantapkan keberagaman".

Tabligh Akbar Satgas Nusantara dihadiri langsung oleh Kapolres Banggai Kepulauan AKBP Idham Mahdi, dan ratusan masyarakat didaerah tersebut.