LII harap Freeport leih serap pekerja lokal

id freeport

LII harap Freeport leih serap pekerja lokal

Dokumen foto kegiatan kawasan tambang terbuka PT Freeport Indonesia (PT FI) di Timika, Papua. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Jakarta,  (Antaranews Sulteng) - Labor Institute Indonesia (LII) atau Institut Pengembangan Kebijakan Alternatif Perburuhan berharap PT Freeport Indonesia yang sahamnya 51 persen telah dimiliki Indonesia dapat lebih menyerap pekerja lokal.

Sekretaris Eksekutif Labor Institute Indonesia, Andy William Sinaga di Jakarta, Jumat, menyatakan tidak hanya di Freeport, namun juga diharapkan Blok Mahakam yang kini 100 persen saham dimiliki Indonesia dapat melakukan hal yang sama terkait penyerapan pekerja lokal.

"Menurut catatan Labor Institute, pada 2017 jumlah pekerja Freeport Indonesia mencapai 22.452 orang dengan rincian 32.608 pekerja lokal dan 844 pekerja asing," kata Andy.

Dia mengatakan, dari total 33.452 tenaga kerja tersebut, sebanyak 12.184 merupakan karyawan langsung dan 21.286 lainnya pekerja kontraktor.

Dari total 33,452 pekerja itu, orang asli Papua sekitar 8.413 orang atau 25,14 persen dan pekerja non-Papua sejumlah 24.195 orang atau 72,33 persen. Sedangkan tenaga kerja asing hanya 844 orang atau 2,5 persen.

"Kemudian dari sekitar 1.900 pekerja Blok Mahakam jumlah pekerja lokal dari wilayah Kalimantan Timur dan sekitarnya juga masih kecil, mayoritas pekerja berasal dari luar Kalimantan," kata dia.

Labor Institute Indonesia mengusulkan pemerintah mendirikan sekolah kejuruan pertambangan di wilayah sekitar eksplorasi tambang agar warga lokal dapat meningkatkan kemampuan mereka, sehingga lebih mudah diterima bekerja.

"Dengan begitu pemerataan kesempatan bekerja juga dapat dinikmati warga lokal, sehingga kepimilikian saham mayoritas oleh Indonesia dapat memberikan kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat lokal," kata dia.