Pemprov Sulteng jamin kebutuhan daging kurban

id daging

Pemprov Sulteng jamin kebutuhan daging kurban

Pedagang daging sapi menunggu pembeli di Pasar Tradisional Manonda Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (15/5). Jelang Ramadhan, harga daging sapi di Pasar Manonda bertahan Rp110 ribu/kg atau tidak mengalami kenaikan dibanding sebelumnya. ANTARASulteng/Mohamad Hamzah

Palu,  (Antaranews Sulteng) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menjamin kebutuhan daging kurban dengan harga yang tetap stabil dan terkendali selama Hari Raya Idul Adha 2018.

 "Soal stok ternak kurban untuk kebutuhan Idul Adha di Sulteng, tidak perlu dikhawatirkan," kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Sulteng Nahyun Biantong di Palu, Sulteng, Selasa.

 Ia mengatakan ketersediaan ternak sapi potong dan kambing di daerahnya cukup memadai.

Sudah beberapa tahun terakhir, Sulteng tidak lagi menerima pasokan ternak sapi potong dari luar daerah, sebab hasil peternakan lokal sudah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Dan itu sudah dibuktikan selama beberapa tahun terakhir, Sulteng tidak lagi mendatangkan ternak sapi potong dari luar daerah," katanya.

Justru sebaliknya, kata dia, Sulteng setiap tahun masih mengirim ternak sapi potong seperti ke Kalimantan Timu.

Pemprov Sulteng, katanya, selama kurun tiga tahun ke depan berupaya menggenjot pengembangan ternak sapi potong di seluruh daerahnya.

Gubernur Sulteng Longki Djanggola sebelumnya menargetkan tingkat populasi ternak sapi potong Sulteng pada 2021 bisa mencapai satu juta ekor.

Berdasarkan evaluasi, populasi ternak sapi potong di Sulteng hingga saat ini sekitar 300 ribu ekor. "Dan 2018 ini ditargetkan jumlah populasi ternak sapi ptong di Sulteng bisa meningkat menjadi 400 ribu ekor," kata Nahyun.

Dengan demikian, lanjutnya, pada tiga tahun berikutnya atau 2019-2021, populasi ternak sapi potong di Provinsi Sulteng bisa bertambah 600 ribu ekor, sehingga memenuhi target yang dicanangkan Gubernur Sulteng mencapai sejuta ekor pada 2021.

Jika target tersebut dapat terpenuhi, maka dipastikan Sulteng menjadi penyangga stok daging nasional di kawasan timur Indonesia.

 Apalagi, katanya, potensi lahan untuk pengembangan peternakan sapi potong di Sulteng cukup luas dan juga didukung dengan ketersedian pakan yang memadai tentu semakin memperkuat dan membuka peluang besar bagi peningkatan populasi ternak sapi potong di provinsi ini.

Dia juga mengatakan hingga kini penghasil ternak sapi potong terbesar di Provinsi Sulteng adalah Kabupaten Banggai.

Kabupaten Banggai selama ini menjadi lumbung peternakan sapi potong di Sulteng yang mampu memenuhi kebutuhan daging masyarakat, termasuk di Kota Palu.

 Kabupaten lainnya adalah Donggala, Sigi, Parigi Moutong, Poso, Morowali, Morowali Utara, Tolitoli, Buol, Banggai Laut dan Banggai Kepulauan serta Kabupaten Tojo Una-Una.

Syahril, seorang pedagang di Palu mengatakan selama ini untuk kebutuhan daging masyarakat di Palu, Ibu Kota Sulteng selain dipasok dari Kabupaten Sigi dan Donggala, juga didatangkan dari Banggai yang merupakan daerah produksi terbesar ternak sapi potong di Sulteng.

Harga daging sapi segar di pasar tradisional di Kota Palu berkisar Rp110.000/kg, daging sapi beku Rp80.000/kg dan daging kerbau beku dijual oleh Bulog Sulteng Rp80.000/kg.