AICIS habiskan anggaran Rp5 miliar

id aicis

AICIS habiskan anggaran Rp5 miliar

Suasana penutupan konferensi internasional para akademisi Islam bertajuk "Annual International Conference on Islamic Studies" (AICIS) ke-18, di IAIN Palu, Rabu. (Antaranews Sulteng/Muhammad Hajiji)

Anggaran ?AICIS sekitar Rp5 miliar yang digunakan untuk segala kebutuhan pelaksanaan kegiatan
Palu,  (Antaranews Sulteng) - Konferensi internasional par akademisi perguruan tinggi Islam bertajuk "Annual International Conference in Islamic Studies" (AICIS) ke-18 tahun 2018 di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, Sulawesi Tengah, menghabiskan anggaran sekitar Rp5 miliar.

"Anggaran ?AICIS sekitar Rp5 miliar yang digunakan untuk segala kebutuhan pelaksanaan kegiatan," ucap Rektor IAIN Palu Prof Sagaf Pettalongi MPd yang dihubungi setelah rapat evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan AICIS di Palu, Kamis.

Kementerian Agama RI mengalokasikan anggaran AICIS senilai Rp5 miliar, yang dalam penggunaannya terbagi dua. Pertama panitia pusat mengelola kurang lebih Rp1 miliar dan IAIN Palu sebagai panitia lokal mengelola sekitar Rp4 miliar.

AICIS merupakan pertemuan para sarjana muslim dunia. Pertemuan itu berlangsung di IAIN Palu selama tiga hari, 17-19 September 2018, dengan tema "Islam in a globalizing word (text, knowledge anda practice)".

Prof Sagaf Pettalongi menekankan kepada panitia untuk segera menyusun laporan pelaksanaan kegiatan AICIS.

"Panitia mengangkat motto sukses promosi, pelaksanaan dan sukses pelaporan. Karena itu, pelaporan harus segera disiapkan," ujar Sagaf Pettalongi.

Menurut dia, AICIS ke-18 terbilang sukses dari sisi penyelenggaraan, meliputi beberapa aspek antara lain transportasi yaitu menjemput dan mengantar tamu dan peserta. Kemudian, sukses dalam menjamu tamu dan peserta. Termasuk sukses dalam pelaksanaan diskusi.

Ia juga menyebut bahwa dari aspek promosi, panitia dan IAIN Palu sukses mempublikasikan AICIS dengan menggunakan segala instrumen media.

"AICIS sukses menurut versi kita. Begitu pula dengan tanggapan para rektor PTKIN di forum rektor menyebut AICIS sukses dilaksanakan. Apalagi di bidang transportasi banyak yang memberikan apresiasi kinerja," sebut Sagaf Pettalongi.

IAIN Palu selaku tuan rumah penyelengga mulai menyusun laporan pelaksanaan kegiatan. Setiap bidang penanggung jawab diminta untuk menyusun laporan keuangan.

AICIS dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin pada tanggal 18 September 2018 di salah satu hotel di Palu, dan ditutup oleh Rektor IAIN Palu Prof Sagaf Pettalongi MPd pada Rabu 19 September.

AICIS kali ini merupakan forum akademisi perguruan tinggi keagamaan Islam negeri serta melibatkan akademisi luar negeri yang fokus membahas tentang radikalisme.

Baca juga: 1,700 scholars attend int`l conference on Islamic studies in Palu
Baca juga: Menag harap AICIS jadi solusi problem keagamaan

AICIS hasilkan lima poin rekomendasi. Pertama, terdapat kebutuhan untuk meninjau beberapa perspektif lama dalam studi Islam dan masyarakatnya.

Kedua, perspektif terbaru studi Islam perlu menilik kembali akar sejarahnya dalam membangun model Islam moderat sebagaimana yang ada di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara.

Ketiga, sikap intoleransi saat ini terwujud dalam berbagai bentuk yang dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor ideologis maupun instrumen lain yang semuanya memerlukan respon dan strategi lanjutan sehingga diperlukan koeksistensi untuk membangun toleransi dan perdamaian melalui berbagai program dan aksi yang relevan.

Keempat, pemahaman yang signifikan tentang radikalisme di kalangan muda akan melahirkan kemungkinan strategi dan jalan keluar yang terpadu serta langkah-langkah yang komprehensif untuk memutus rantai radikalisme dan terorisme.

Kelima, langkah-langkah dalam bidang ekonomi, budaya, dan pendekatan sosial harus segera diambil untuk mengikis pengaruh radikalisme dan terorisme selain pendekatan ideologi dan deradikalisasi.
 
Baca juga: Akademisi muslim dunia desak deradikalisasi
Baca juga: AICIS hasilkan lima poin rekomendasi