Sigi, (Antaranews Sulteng) - United Nations Children`s Fund (Unicef), salah satu organisasi PBB yang memberikan bantuan kemanusiaan dan perkembangan kesejahteraan jangka panjang kepada anak-anak dan ibunya, telah memberikan bantuan tenda untuk mendukung kegiatan belajar-mengajar di sekolah rusak akibat gempa bumi di Kabupaten Sigi.
Asisten II Pemerintahan Sekretaris Kabupaten Sigi, Iskandar Notji di Biromaru, Sabtu, membenarkan adanya bantuan logistik berupa tenda diperuntukan bagi sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan menyusul gempa bumi 7,4 SR yang mengguncang sejumlah wilayah di Provinsi Sulteng, termasuk Kabupaten Sigi terdampak gempa cukup parah.
Ia mengatakan banyak bangunan termasuk sekolah dan sarana pendidikan lainnya yang rusak diterjang gempa bumi.
"Dan syukur alahmadulillah,ada bantuan tenda dari Unicef sehingga sangat membantu pemerintah daerah ," tambah dia.
Kini, lanjutnya tenda-tenda bantuan tersebut sudah mulai didistribusikan ke sekolah-sekolah yang terdampak bencana alam gempa di seluruh wilayah Kabupaten Sigi.
Ia tidak merinci jumlah sekolah yang terdampak gempa, kecuali mengatakan sebarannya hampir di seluruh wilayah Sigi.
Berdasarkan data yang ada di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigi tercatat ada 13 dari 15 kecamatan di Kabupaten Sigi yang terdampak gempa bumi dasyarat tersebut.
Dan dimasing-masing kecamatan itu, sebutnya terdapat sekolah yang mengalami kerusakan sehingga siswa dan guru kehilkangan tempat belajar dan mengajar.
Karena sudah ada bantuan tenda dari Unicef, maka tidak ada alasan bagi siswa dan guru untuk belajar dan mengajar. Untuk sementara siswa dan guru harus rela belajar dan mengajar di dalam tenda-tenda dengan kondisi yang? sederhana.
"Yang terpenting anak-anak harus bisa belajar, meski di dalam tenda-tenda," ujarnya.
Ari Kanari, seorang guru di Kecamatan Nokilalaki, Kabupaten Sigi mengatakan aktivtas belajar mengajar sudah jalan di beberapa sekolah di wilayah itu. "Tapi belajar dan mengajar masih di tenda, sebab anak-anak enggan masuk kelas," tambahnya.
Sekolahnya juga mengalami kerusakan berat, tetapi masih ada ruangan yang berdiri kokoh dan bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
(
Berita Terkait
BMKG imbau warga Sulteng gunakan masker untuk hindari dampak abu vulkanik
Rabu, 1 Mei 2024 21:43 Wib
Dampak erupsi Gunung Ruang di Palu
Rabu, 1 Mei 2024 19:52 Wib
KPU Kabupaten Sigi perpanjang pendaftaran calon anggota PPK untuk Pilkada 2024
Rabu, 1 Mei 2024 17:36 Wib
Pemkab Sigi perbaiki jembatan putus buka isolasi 4 desa di Pipikoro
Rabu, 1 Mei 2024 17:12 Wib
Pemkab Donggala terus mempermudah masyarakat dapatkan kebutuhan bahan pokok
Rabu, 1 Mei 2024 11:34 Wib
Pemkab Donggala libatkan forkopimda tangani inflasi dan pantau harga bapok
Rabu, 1 Mei 2024 11:33 Wib