Ribuan tenaga kerja di Sulteng terdampak bencana

id Tenaga kerja, bencana, Sulteng

Ribuan tenaga kerja di Sulteng terdampak bencana

Kepala Bidang Kepala Bidang Penyelesaian Hubungan Industrial Disnakertrans Sulteng, Joko Pranowo. (Antaranews Sulteng/Moh Ridwan)

Palu (Antaranews Sulteng) - Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Sulawesi Tengah mencatat sebayak 2.939 pekerja di tiga daerah terdampak bencana alam pada 28 September 2018 untuk sementara dirumahkan.

"Sebanyak 40 perusahaan yang bangunannya rata dengan tanah akibat dihantam gempa dan tsunami, terpaksa merumahkan karyawan mereka," kata Kepala Bidang Penyelesaian Hubungan Industrial (PHI) Disnakertrans Sulteng, Joko Pranowo di Palu, Jumat.

Joko memaparkan dari 40 perusahaan terdampak itu didominasi tenaga kerja perhotelan yang ada di Kota Palu.

Selain itu, pada salah satu perusahaan rokok,  belasan karyawan dilaporkan meninggal dunia termasuk satu tenaga kerja di PT Pusaka Jaya Palu Power (PJPP), investor Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mpanau, karena tertimpa tower listrik.

Kini kondisi tenaga kerja di tiga daerah terdampak cukup parah itu belum mendapat kejelasan dari masing-masing perusahaan apakah mereka masih dipekerjakan kembali atau tidak.

Dia mengaku, kondisi itu menjadi masalah yang sangat serius, disatu sisi tenaga kerja meminta hak mereka dibayarkan, namun disis lain pemilik usaha mengalami bangkrut akibat diterjang gempa dan tsunami.

Pemerintah, katanya, hadir sebagai penengah agar kedua belah pihak tidak saling berbenturan.

"Menangani persoalan ini, kami mengundang para pimpinan perusahaan atau pemilik usaha duduk beraama mencari solusi bagaimana nasib para karyawan kedepan, " ujarnya.

Dia menyebut sebanyak 100 lebih tenanga kerja yang terdampak bencana di Sulteng mendapat klaim asuransi jiwa maupun BPJS Ketenagakerjaan berkaitan dengan kecelakaan kerja.

"Kami harap pihak perusahaan bisa menyelesaikan persoalan ini secara internal, " harapnya.

Hingga kini memamasuki akhir masa transisi bencana menuju pemulihan dan rekonstruksi pascabencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi yang memorak porandakan tiga daerah di Sulteng, situasi Kota Palu mulai berangsur kondusif.

Infrastruktur jalan yang rusak mulai diperbaiki dan sejumlah perhotelan serta tempat usaha lainnya juga mulai dibangun kembali guna mendukung percepatan kestabilan perekonomian daerah.