Pengamanan Pemilu libatkan Satgas Tinombala

id Kpu, satgas tinombala, polisi, pengamanan pemilu, rawan terorisme

Pengamanan Pemilu libatkan Satgas Tinombala

Kapolres Parigi Moutong, AKBP Zulham Efensi Lubis memberikan keterangan kepada sejumlah jurnalis mengenai Operasi Mantap Brata pengamanan Pemilu 2019, Jumat (22/3). (Antaranews Sulteng/Moh Ridwan)

Parigi (ANTARA) - Kepolisian Resor Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, akan melibatkan tim Satuan Tugas Tinombala yang terdiri atas anggota Polri dan TNI untuk pengamanan Pemilu serentak 2019 khsusunya di tempat-tempat pemungutan suara yang rawan aksi terorisme. 

Kapolres Parigi Moutong AKBP Zulham Efendi Lubis, di Parigi, Jumat mengatakan, pelibatan tim Satga Tinombala dilakukan karena terdapat wilayah-wilayah rawan aksi tindak kejahatan terorisme, khususnya di daerah perbatasan dengan Kabupaten Poso. 

"Wilayah Dusun Salubanga dan sekitarnya cukup rawan dari aksi-aksi kejahatan tersebut sehingga perlu pengamanan khusus," ungkapnya. 

Satgas Operasi Tinombala Poso mempunyai tugas pokok memburu sisa-sisa daftar pencarian orang (DPO) kelompok sipil bersenjata yang menamakan diri anggota Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) dan melakukan aksi-aksi teror dengan bersembunyi di hutan-hutan wilayah Poso Pesisir dan Parigi Moutong.

Pada Desember 2018, wilayah Salubanga, Kecamatan Sausu, sempat terjadi baku tembak antara Polisi dan anggota Mujahidin Idonesia Timur (MIT) saat polisi hendak mengevakuasi jenazah korban mutilasi. 

Kali ini, Kamis (21/3) tim Satgas Tinombala kembali terlibat kontak tembak dengan kelompok sipil bersenjata yang menamakan diri anggota Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) itu di Dusun Air Teh, Desa Salumarate, Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Moutong, yang mengakibatkan tiga orang DPO teroris tewas. 

Selain irtu, dilaporkan pula ada dua pelaku aaksi-aksi teror itu yang tertangkap hidup namun pihak kepolisian masih menolak memberikan konfirmasi.

Atas dasar itu, KPU bekerja sama dengan kepolisian setempat memperketat pengamanan guna menciptakan kondisi yang kondusif. 

"Bawaslu,KPU dan Polri sudah memetakan wilayah-wilayah rawan, termasuk wilayah Salubanga dan sekitarnya, " ujarnya. 

Kapolres menambahkan dari pemetaan dilakukan terdapat tiga kategori kerawanan, yakni rawan biasa, rawan dan cukup rawan. Wilayah Sausu khsusunya Desa Salubanga dan sekitarnya masuk dalam kategori cukup rawan karena menjadi jalur perlintasan teroris poso. 

"Wilayah cukup rawan akan kami tempatkan dua peraonel Polri satu TPS dibantu TNI," paparnya. 

Kapolres juga menyebut pengamanan Pemilu serentak di Parimo akan melibatkan 361 personel, namun jumlah itu akan bertambah dengan estimasi sebanyak 602 personel, termasuk 62 personel TNI.

Polres Parigi Moutong telah melaksanakan gelar pasukan operasi Mantap Brata yang melibatkan unsur pemerintah daerah dan sipil. 

"Operasi mantap brata sudah dimulai, hanya saja pengamanan TPS rawan aksi teroris dimulai sehari sebelum pemungutan suara hingga sehari setelah pemungutan suara, " tuturnya.