"Ini adalah dalam rangka melaksanakan amanah UUD 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan," kata Gubernur Longki Djanggola.
Menurut gubernur, pemerintah tidak boleh abai,lalai, tetap harus membuat prioritas untuk melaksanakan perhatian terhadap anak berkebutuhan khusus.
"Saat ini pemerintah provinsi tetap menindak lanjuti,tetap perjuangkan, tegakkan dan laksanakan serta perbaiki IPM (Indeks Pembangunan Manusia)," tandas gubernur dan menyampaikan bahwa IPM Sulteng masih di bawah standar rata-rata nasional.
Menurut gubernur, IPM ditentukan beberapa faktor antara lain faktor pendidikan, kesehatan dan pendapatan. Pendidikan di Sulteng juga masih di bawah standar nasional.
"Kami sebagai pemerintah menjadikan pendidikan ini sebagai suatu pekerjaan rumah yang luar biasa," tuturnya.
Dikatakannya, anak-anak usia sekolah harus mendapatkan pendidikan, demikian juga buat anak-anak yang berkebutuhan khusus.
"Jadi jangan heran, kalau ada permintaan masyarakat untuk pendidikan SD,SLTP, SLB, SMA,SMK, kami segera meresponnya, itu karena kami punya target yaitu tugas PR kita, bagaimana memperbaiki IPM tadi. Saya kira ini adalah tugas kita bersama," ujar gubernur pada acara yang dihadiri Bupati Banggai Herwin Yatim itu.
tandas.
Dalam kunjungan ke Kota Luwuk tersebut, Gubernur Longki Djanggola juga menyempatkan diri meninjau pelaksanaan Ujina Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di beberapa SMU/MAN.
Ia memuji penyelenggaraan UNBK di Sulteng yang berjalan lancar tanpa kendala berarti, an berharap prestasi anak-anak akan leih baik dibanding thaun-tahun sebelumnya.
