Ahmad Ali maju sebagai Cagub Sulteng bukan karena buru jabatan

id NasDem,Ahmad Ali,pilkada sulteng,pemprov sulteng

Ahmad Ali maju sebagai Cagub Sulteng bukan karena buru jabatan

Bendahara Umum DPP NasDem Ahmad Ali, foto bersama masyarakat di salah satu daerah di Sulteng, beberapa waktu lalu. (Antaranews/Muhammad Hajiji)

Palu (ANTARA) - Bendahara Umum DPP NasDem Ahmad M Ali mengaku akan maju sebagai salah satu kandidat calon Gubernur Sulawesi Tengah pada Pilkada tahun 2020, karena kecintaannya terhadap daerah ini.

"Saya lahir di Sulteng, saya tumbuh dan besar di Sulteng. Banyak yang telah diberikan ke saya, banyak yang saya dapatkan, berupa kehormatan dan penghargaan. Karena itu, apa yang telah saya dapatkan, saya ingin kembali mengabdi di daerah Sulteng," ucap Ahmad M Ali, di hubungi dari Palu, Selasa.

Ahmad M Ali merupakan salah satu putera terbaik daerah Sulawesi Tengah, kampung halamannya di Desa Wosu Kecamatan Bungku Kabupaten Morowali.

Kiprahnya di bidang politik sangat baik, ia berhasil mendapat kepercayaan masyarakat untuk duduk sebagai salah satu elite politik di DPR-RI periode 2014-2019. Kini ia terpilih lagi untuk periode 2019-2024.

Baca juga: Jokowi-Ma'ruf diharap bisa selesaikan masalah pascabencana Sulteng

Atas pengabdiannya terhadap NasDem, Surya Paloh kemudian memilih dia menjabat Bendahara Umum DPP NasDem, di Jakarta. Tidak hanya itu, Surya Paloh juga mempercayainya untuk menjadi Ketua Fraksi NasDem di DPR-RI.

"Saya sudah sampai di Jakarta, di tingkat nasional. Namun, saya tidak lupa dengan daerah saya, saya ingin balik ke daerah untuk membangun Sulteng atas kecintaan saya terhadap daerah ini," sebut Ali.

Ka Mat, sapaan akrab Ahmad M Ali merupakan komandan pemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin di Sulteng. Ia sukses mengantarkan pasangan tersebut menjadi pemenang di Sulteng.

Atas upayanya, terdengar kabar bahwa ia akan menjadi menteri di salah satu kementerian pada periode kedua Joko Widodo. Namun, dia lebih memilih balik ke Sulawesi Tengah.

"Bukan karena mengejar jabatan, saya maju sebagai calon gubernur Sulteng. Melainkan saya ingin mengabdikan diri kepada daerah ini, karena sudah banyak memberikan kepada saya," ujar dia.

Akan tetapi, sebut dia, ada syarat untuk maju dan bertarung pada pilkada Sulteng yang prosesnya dimulai tahun 2020. Pertama, mendapat dukungan dan kepercayaan masyarakat di Sulteng. Kedua, NasDem menjadi pemenang di Sulteng hasil pileg 2019.

Syarat itu terpenuhi, hanya saja, kata dia, dari sisi kuantitas NasDem kekurangan dua kursi. Karena, berdasarkan syarat untuk menjadi calon gubernur harus diusung paling sedikit sekitar sembilan kursi anggota DPRD Sulteng.

"NasDem memang menjadi pemenang, namun hanya mendapat tujuh kursi. Dengan begitu, kurang dua kursi," sebutnya.

Atas kekurangan itu, maka NasDem masih harus bekerja untuk memenuhi syarat dukungan sebagai calon, yakni membangun koalisi dengan beberapa partai politik.

"Setelah koalisi terbangun dan terbangun kesepakatan-kesepakatan dan calon wakil sudah ada. Maka selanjutnya saya akan deklarasi," ujarnya.

Baca juga: Ahmad Ali : Sulteng berpotensi jadi sentral industri 2024